Pemerintah Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat berkomitmen memperkuat transformasi sumber daya manusia (SDM) dan alat kesehatan untuk melayani kebutuhan masyarakat di Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Manokwari.
"Untuk komitmen kami itu ya menyekolahkan dokter umum agar menjadi dokter spesialis dan sekarang kita sudah punya sekitar 11 dokter spesialis," ujar Edi.
Peningkatan dokter umum menjadi dokter spesialis, disebut dia, juga dalam rangka menghadapi RSUD Manokwari sebagai BLUD.
Direktur RSUD Manokwari dr Alwan Rimosan membenarkan adanya dokter umum yang disekolahkan agar menjadi dokter spesialis.
Dia menyebut setidaknya ada enam orang yang sudah disekolahkan dalam jangka waktu 3-4 tahun.
"Sedang kita usulkan dan kita akan kawal agar ada transformasi di alat kesehatan baik menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) maupun dana BLUD atau bahkan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)," kata Alwan.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2022
Wakil Bupati Manokwari Edi Budoyo di Manokwari, Sabtu, menyatakan pihaknya bersama Bupati Manokwari Hermus Indou berkomitmen memajukan layanan kesehatan di daerah itu secara bertahap.
Selain SDM dan alat kesehatan, katanya, hal yang diperhatikan juga ruangan.
Selain SDM dan alat kesehatan, katanya, hal yang diperhatikan juga ruangan.
"Untuk komitmen kami itu ya menyekolahkan dokter umum agar menjadi dokter spesialis dan sekarang kita sudah punya sekitar 11 dokter spesialis," ujar Edi.
Peningkatan dokter umum menjadi dokter spesialis, disebut dia, juga dalam rangka menghadapi RSUD Manokwari sebagai BLUD.
"Kita mau RSUD Manokwari secara penuh menjadi BLUD, bukan lagi semi-BLUD sehingga semua hal yang berkaitan ke arah BLUD itu kita tuntaskan," kata dia.
Direktur RSUD Manokwari dr Alwan Rimosan membenarkan adanya dokter umum yang disekolahkan agar menjadi dokter spesialis.
Dia menyebut setidaknya ada enam orang yang sudah disekolahkan dalam jangka waktu 3-4 tahun.
Sebanyak enam di antara 11 dokter spesialis di RSUD Manokwari, katanya, spesialis mata, spesialis telinga hidung dan tenggorokan (THT), spesialis jantung dan pembuluh darah, spesialis penyakit mulut.
Sebanyak dua spesialis terbaru yang kini telah ada yakni dokter spesialis patologi anatomi dan spesialis radiologi.
Saat ini, pihaknya sedang memperkuat transformasi alat kesehatan agar dokter spesialis bisa menggunakan alat yang lebih modern sebab sejumlah alat yang ada masih manual.
"Sedang kita usulkan dan kita akan kawal agar ada transformasi di alat kesehatan baik menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) maupun dana BLUD atau bahkan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)," kata Alwan.
Sembari menunggu datangnya alat yang lebih modern tersebut, dia menyatakan telah menyiapkan perjanjian kerja dengan penyedia alat-alat kesehatan dengan jangka waktu perjanjian 6-12 bulan.
Editor : Evarianus Supar
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2022