Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua Barat mencatat tingkat pengangguran di provinsi Papua Barat membaik pascapandemi COVID-19 disebabkan karena aktivitas dunia kerja formal dan non formal kembali menggeliat dalam setahun terakhir.
Kepala Bagian Umum BPS Provinsi Papua Barat Johannis Lekatompessy di Manokwari, Senin, mengatakan tingkat pengangguran terbuka (TPT) pada Agustus 2022 tercatat sebesar 5,37 persen, mengalami penurunan 0,47 persen poin dibandingkan dengan periode Agustus 2021.
"Penduduk yang bekerja sebanyak 487.705 orang, meningkat sebanyak 4.024 orang dari Agustus 2021 seiring dengan mulai melandainya pandemi COVID-19 dan pelonggaran aktifitas masyarakat," kata dia.
Sementara itu, lapangan pekerjaan yang mengalami peningkatan persentase terbesar adalah sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan yakni sebesar 5,96 persen poin. Sedangkan sektor yang mengalami penurunan terbesar yaitu perdagangan besar dan eceran, reparasi dan perawatan mobil serta motor sebesar 3,81 persen poin.
"Selama Agustus 2021 hingga Agustus 2022 lapangan usaha pertanian mampu menyerap tambahan tenaga kerja sebanyak 30.369 orang, sementara lapangan usaha pengangkutan dan perdagangan mampu menyerap sebanyak 2.694 tenaga kerja," jelasnya.
Dari sisi angkatan kerja, pada Agustus 2022 jumlah angkatan kerja di Papua Barat tercatat sebanyak 515.370 orang atau naik 1.704 orang dibanding Agustus 2021.
Seiring dengan kenaikan jumlah angkatan kerja, maka tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) mengalami penurunan sebesar 1,79 persen poin menjadi 68,55 persen.
Jika dilihat dari jenis kelamin, TPT laki-laki sebesar 5,94 persen, lebih tinggi dibanding TPT perempuan yang sebesar 4,41 persen.
"TPT menurut jenis kelamin memiliki pola yang sama dengan pola nasional yaitu mengalami penurunan angka pengangguran laki-laki dan perempuan dibandingkan Agustus 2021," tandas Johannis Lekatompessy.
Meski begitu, dari data BPS Papua Barat penduduk bekerja masih didominasi oleh pekerja yang berpendidikan Sekolah Dasar ke bawah yaitu sebanyak 32,32 persen. Sementara tenaga kerja yang berpendidikan tinggi yaitu Diploma dan Universitas sebesar 17,60 persen.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2022
Kepala Bagian Umum BPS Provinsi Papua Barat Johannis Lekatompessy di Manokwari, Senin, mengatakan tingkat pengangguran terbuka (TPT) pada Agustus 2022 tercatat sebesar 5,37 persen, mengalami penurunan 0,47 persen poin dibandingkan dengan periode Agustus 2021.
"Penduduk yang bekerja sebanyak 487.705 orang, meningkat sebanyak 4.024 orang dari Agustus 2021 seiring dengan mulai melandainya pandemi COVID-19 dan pelonggaran aktifitas masyarakat," kata dia.
Sementara itu, lapangan pekerjaan yang mengalami peningkatan persentase terbesar adalah sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan yakni sebesar 5,96 persen poin. Sedangkan sektor yang mengalami penurunan terbesar yaitu perdagangan besar dan eceran, reparasi dan perawatan mobil serta motor sebesar 3,81 persen poin.
"Selama Agustus 2021 hingga Agustus 2022 lapangan usaha pertanian mampu menyerap tambahan tenaga kerja sebanyak 30.369 orang, sementara lapangan usaha pengangkutan dan perdagangan mampu menyerap sebanyak 2.694 tenaga kerja," jelasnya.
Dari sisi angkatan kerja, pada Agustus 2022 jumlah angkatan kerja di Papua Barat tercatat sebanyak 515.370 orang atau naik 1.704 orang dibanding Agustus 2021.
Seiring dengan kenaikan jumlah angkatan kerja, maka tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) mengalami penurunan sebesar 1,79 persen poin menjadi 68,55 persen.
Jika dilihat dari jenis kelamin, TPT laki-laki sebesar 5,94 persen, lebih tinggi dibanding TPT perempuan yang sebesar 4,41 persen.
"TPT menurut jenis kelamin memiliki pola yang sama dengan pola nasional yaitu mengalami penurunan angka pengangguran laki-laki dan perempuan dibandingkan Agustus 2021," tandas Johannis Lekatompessy.
Meski begitu, dari data BPS Papua Barat penduduk bekerja masih didominasi oleh pekerja yang berpendidikan Sekolah Dasar ke bawah yaitu sebanyak 32,32 persen. Sementara tenaga kerja yang berpendidikan tinggi yaitu Diploma dan Universitas sebesar 17,60 persen.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2022