Pemerintah Kabupaten Biak Numfor, Papua mengajukan pembukaan rute penerbangan Internasional langsung dari bandara Frans Kaisiepo Biak ke bandara Narita, Jepang untuk mendukung ekspor tuna.

"Pemkab sudah usulkan pembukaan penerbangan Internasional Biak tujuan bandara Narita untuk menunjang kegiatan ekspor ikan tuna ke negara Jepang, " kata Bupati Biak Herry Ario Naap di Biak, Jumat.

Ia mengatakan permintaan jalur penerbangan internasional langsung Biak-Narita Jepang itu didukung juga Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi.

Oleh karena itu, ia meminta pihak perusahaan jasa penerbangan di Indonesia maupun luar negeri untuk segera dapat membuka layanan rute baru tersebut.

Selama ini, layanan rute ke bandara internasional tujuan Narita tidak langsung dari bandara Biak, karena harus melalui transit di bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.

"Permintaan Pemkab Biak Numfor untuk penambahan rute penerbangan Internasional sudah disampaikan ke pemerintah pusat di Jakarta, " ujarnya.

Berdasarkan data Dinas Perhubungan Biak, saat ini layanan penerbangan dari bandara Biak mencakup penerbangan Garuda Indonesia satu kali setiap Kamis, Lion Air setiap hari dan Sriwijaya Air.

Bandara Frans Kaisiepo memiliki luas gudang terminal kargo sebesar 324 meter persegi yang cukup untuk mendukung proses dari ekspor komoditas laut tersebut. Per harinya, bandara ini dapat melayani sekitar 12 sampai dengan 20 ton per hari.

Bandara ini mempunyai luas 206 hektare, memiliki landasan pacu 3.570 meter, dengan lebar landasan 45 meter, yang memungkinkan pesawat-pesawat besar bisa mendarat di Bandara Frans Kaisiepo.

Sebelumnya, saat Garuda Indonesia mempunyai rute langsung ke Los Angeles, AS melalui Hawaii pada 1996-1998, pesawat berbadan lebar MD-11 bisa mendarat di bandara Biak dan menjadi salah satu tempat transit.
 

Pewarta: Muhsidin

Editor : Evarianus Supar


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2022