Pemerintah Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat, mengupayakan pemenuhan kebutuhan guru di setiap sekolah secara bertahap setiap tahun.
 
Bupati Manokwari, Hermus Indou, di Manokwari, Kamis, menerangkan kebutuhan guru terus menjadi perhatian pemerintah daerah dan didistribusikan secara adil di semua sekolah.
 
"Kekurangan guru ini akan terus kita perhatian dan akan kita penuhi tentu melalui rekrutmen pegawai negeri sipil maupun penambahan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (P3K)," ungkap dia.
 
Hermus menyatakan Pemkab Manokwari sudah mengangkat setidaknya 545 guru tenaga P3K pada 15 Agustus 2022 lalu.
 
Kala itu, Hermus menyebut Pemkab Manokwari masih membutuhkan setidaknya 240 orang guru yang diharapkan akan dipenuhi dalam waktu dekat.
 
Menurut Akademisi Universitas Papua, Agus Sumule dalam paparannya di pra Rapat Koordinasi pimpinan daerah se-Papua Barat, di Manokwari, Kamis (13/10), menyebut kekurangan guru di Manokwari berjumlah 559 orang.
 
Dia menyebut, SD mengalami kekurangan 35 guru, SMP kekurangan 236 guru dan SMA kekurangan 80 guru serta SMK kekurangan 83 guru.
 
Agus juga mengatakan setidaknya ada 125 guru yang dinyatakan pensiun.

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Papua Barat, Barnabas Dowansiba, menyebut kekurangan tenaga guru di SD dan SMP dinilai lebih besar daripada kekurangan guru di SMA dan SMK.
 
Kekurangan tenaga guru SMA dan SMK di Papua Barat sebanyak 1.261 orang, terdiri atas 747 tenaga guru SMA dan 514 tenaga guru SMK.
 
Sejauh ini, Pemprov Papua Barat sudah tiga kali merekrut tenaga guru PPPK. Sebanyak 600 tenaga guru direkrut pada gelombang pertama dan kedua, sementara pada gelombang ketiga terdapat 172 guru yang menerima SK PPPK sehingga sudah ada 772 guru SMA dan SMK.
 
Barnabas menyarankan pemerintah di tingkat kabupaten untuk menyediakan anggaran menyekolahkan guru khusus guna mengisi kekurangan tenaga guru di daerahnya masing-masing.

Pewarta: Rachmat Julaini

Editor : Evarianus Supar


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2022