Badan Intelijen Negara (BIN) membina pemuda Kabupaten Fakfak, Papua Barat, yang tergabung dalam Papua Muda Inspiratif (PMI) melakukan budi daya tanaman jagung dan peternakan sapi.

Dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis, Koordinator PMI Fakfak Abdul Wahab Iha menjelaskan sebanyak 400 hektare lahan tidur di Distrik Bombray dimanfaatkan untuk perkebunan jagung.

Progres pembukaan lahan ditinjau langsung Deputi IV Bidang Intelijen Ekonomi BIN Made Kartikajaya bersama Wakil Bupati Fakfak Yohana Dina Hindom.

Ia menjelaskan penanaman jagung dibagi dua tahap. Tahap pertama sebanyak 200 hektare lahan akan ditanami jagung pada Desember 2022 dengan target panen pada Maret atau April 2023. Sedangkan tahap kedua akan ditanami pada Februari-Maret 2023 dengan target panen pada Mei-Juni 2023.

"Saat ini dengan target pembukaan lahan sekitar 400 hektare itu akan terserap lebih dari 200 orang tenaga kerja. Ke depan, bila terus berkembang akan bisa terserap ribuan orang," jelas Wahab.

Ia menambahkan pengairan perkebunan jagung akan memanfaatkan optimalisasi embung yang dibangun pemerintah pusat di Kabupaten Fakfak.

"Kita mendorong ketahanan pangan nasional, peningkatan pendapatan terhadap petani, peternak dan ini juga berkontribusi terhadap pendapatan daerah. Secara luas akan mendorong kesejahteraan Papua dan berkontribusi pada kesejahteraan Negara," katanya.

Sementara untuk usaha peternakan sapi, PMI Fakfak menyiapkan program "Bengkel Sapi" di Distrik Tomage, Fakfak. Konsep bengkel sapi, yaitu PMI dengan investor memelihara sapi milik warga di kandang-kandang yang telah disiapkan.

Kandang sapi dibangun di atas lahan seluas 100 hektare. Lahan itu merupakan aset Pemda Fakfak yang sudah lama terbengkalai dan kemudian optimalkan oleh PMI atas dukungan BIN.

Menurut Wahab, selama ini sapi di Fakfak masih dipelihara secara liar oleh masyarakat. Hal itu menimbulkan masalah berupa sapi yang memakan tanaman masyarakat dan membuang kotoran di sembarang tempat.

Program "Bengkel Sapi" ini akan menjadi solusi bagi masyarakat sekaligus memberikan pendapatan ekonomi yang lebih baik bagi mereka.

"Target ada 1.000 sapi yang dipelihara pada awal November 2022. Jagung atau tanaman jagung milik warga juga akan dibeli untuk makanan ternak sapi," jelasnya.

Sementara itu, Wakil Bupati Fakfak Yohana Dina Hindom mengapresiasi inisiatif positif PMI bersama BIN serta mendukung penuh program peternakan dan pertanian tersebut.

Dia menegaskan pada 16 November 2022 akan dilakukan penandatanganan nota kesepahaman antara PMI dan Pemda Fakfak demi terwujudnya program kerja untuk kesejahteraan masyarakat Fakfak.

"Kami berharap ke depan pemerintah pusat melihat bahwa Fakfak juga bisa dalam hal ini, bukan hanya peternakan sapi, tapi ada program lain yang dapat dikembangkan untuk kemajuan masyarakat Fakfak," harapnya.

Program pengembangan pertanian dan peternakan itu sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo yang ditindaklanjuti Kepala BIN Budi Gunawan.

Sementara PMI merupakan organisasi binaan BIN yang memiliki tugas membawa semangat baru bagi anak-anak muda di Papua dan Papua Barat untuk dapat mengimplementasikan potensi dan ide kreatifnya dalam rangka mendukung terwujudnya kesejahteraan masyarakat di Bumi Cendrawasih.


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BIN bina pemuda Fakfak budi daya jagung dan ternak sapi

Pewarta: Fauzi

Editor : Evarianus Supar


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2022