Waisai, (Antaranews Papua Barat) - Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat menggelar rapat kerja cabang guna membahas program kerja organisasi di tahun 2019.
Ketua HPI Raja Ampat Ranny Iriani Tumundo di Waisai, Jumat mengatakan, rapat kerja cabang HPI Raja Ampat guna membahas program kerja organisasi tersebut telah dilakukan pada 15 Januari 2019 di gedung TIC Waisai ibukota Kabupaten Raja Ampat.
Dia mengatakan, kegiatan rapat kerja dihadiri sebanyak 24 orang anggota yang mewakili kawasan selat dampier, kepulauan fam, waisai dan Misool. Rapat berlangsung dengan demokratis.
Rapat kerja itu, kata Ranny, berbagi aspirasi yang disampaikan oleh pemandu wisata atau guide wilayah selat dampier, kepulauan fam, waisai, dan misool. Aspirasi tersebut ditampung dan dicari jalan keluar agar kehidupan pemandu wisata lebih baik kedepan.
Ia menyampaikan keputusan yang sepakati bersama pada rapat kerja tersebut pendaftaran anggota baru dibuka setiap bulan Januari dan Agustus dari tanggal 1 hingga 30. Syarat menjadi anggota baru tertuang dalam AD RT organisasi.
Anggota wajib membayar iuran sebagai komitmen bergabung dalam organisasi serta mendukung kelancaran operasional organisasi dalam melakukan berbagai program kerja.
Tidak hanya membayar iuran, anggota HPI juga wajib memahami dan melaksanakan etika bekerja sebagai seorang pemandu wisata yang merupakan ujung tombak pariwisata.
Pemandu wisata di Kabupaten Raja Ampat juga harus menjadi duta konservasi guna mendukung program pembangunan pariwisata berkelanjutan yang dicanangkan oleh pemerintah Indonesia.
"Khusus program pelatihan bahasa Inggris setelah dievaluasi tahun 2018 berjalan tidak efektif. Maka diputuskan tahun ini program pelatihan bahasa Inggris guide Raja Ampat dikirim keluar daerah untuk belajar. Guide yang dikirim tentunya melalui tahapan seleksi dan dinyatakan lulus atau benar-benar layak dikirim untuk belajar di daerah yang sudah maju,"tambah dia.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2019
Ketua HPI Raja Ampat Ranny Iriani Tumundo di Waisai, Jumat mengatakan, rapat kerja cabang HPI Raja Ampat guna membahas program kerja organisasi tersebut telah dilakukan pada 15 Januari 2019 di gedung TIC Waisai ibukota Kabupaten Raja Ampat.
Dia mengatakan, kegiatan rapat kerja dihadiri sebanyak 24 orang anggota yang mewakili kawasan selat dampier, kepulauan fam, waisai dan Misool. Rapat berlangsung dengan demokratis.
Rapat kerja itu, kata Ranny, berbagi aspirasi yang disampaikan oleh pemandu wisata atau guide wilayah selat dampier, kepulauan fam, waisai, dan misool. Aspirasi tersebut ditampung dan dicari jalan keluar agar kehidupan pemandu wisata lebih baik kedepan.
Ia menyampaikan keputusan yang sepakati bersama pada rapat kerja tersebut pendaftaran anggota baru dibuka setiap bulan Januari dan Agustus dari tanggal 1 hingga 30. Syarat menjadi anggota baru tertuang dalam AD RT organisasi.
Anggota wajib membayar iuran sebagai komitmen bergabung dalam organisasi serta mendukung kelancaran operasional organisasi dalam melakukan berbagai program kerja.
Tidak hanya membayar iuran, anggota HPI juga wajib memahami dan melaksanakan etika bekerja sebagai seorang pemandu wisata yang merupakan ujung tombak pariwisata.
Pemandu wisata di Kabupaten Raja Ampat juga harus menjadi duta konservasi guna mendukung program pembangunan pariwisata berkelanjutan yang dicanangkan oleh pemerintah Indonesia.
"Khusus program pelatihan bahasa Inggris setelah dievaluasi tahun 2018 berjalan tidak efektif. Maka diputuskan tahun ini program pelatihan bahasa Inggris guide Raja Ampat dikirim keluar daerah untuk belajar. Guide yang dikirim tentunya melalui tahapan seleksi dan dinyatakan lulus atau benar-benar layak dikirim untuk belajar di daerah yang sudah maju,"tambah dia.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2019