Pemerintah Provinsi Papua Barat membantu memperbaiki rumah warga yang rusak akibat bencana banjir dan tanah longsor di Kota Sorong.

Penjabat Gubernur Papua Barat Paulus Waterpauw sudah menginstruksikan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) untuk membantu perbaikan rumah warga Kota Sorong yang rusak akibat bencana alam.

"Total rumah yang rusak berat ada sekitar 40 unit dan yang rusak ringan sekitar 157 unit," kata Penjabat Gubernur di Kota Sorong, Selasa.

"Saya harapkan PUPR dan Balai Kementerian PUPR bekerja sama supaya penanganan bencana ini bisa cepat selesai dan warga terdampak bisa kembali ke rumah mereka secepatnya," katanya.

Penjabat Gubernur juga mengatakan bahwa aparat TNI dan Polri akan membantu membersihkan fasilitas umum yang terdampak banjir di Kota Sorong.

"Teman-teman TNI dan Polri akan membantu pembersihan gereja dan masjid, kemudian sekolah-sekolah," kata Penjabat Gubernur, yang memimpin rapat evaluasi penanganan dampak bencana banjir dan tanah longsor di Kota Sorong usai mengunjungi Kaimana dan Fakfak pada Senin (29/8).

Pelaksana Tugas Kepala Dinas PUPR Provinsi Papua Barat Yohanes Momot mengatakan bahwa dinas mulai membantu perbaikan fasilitas umum dan rumah warga yang rusak akibat bencana sambil menunggu data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mengenai bangunan yang rusak akibat banjir dan tanah longsor di Kota Sorong.

"Beberapa rumah sudah kami eksekusi untuk perbaikan sejak kemarin," kata Momot.

Momot sudah meninjau permukiman yang terdampak banjir di Kota Sorong, termasuk tempat aktivitas galian C yang memicu banjir di lingkungan permukiman.

"Kami sarankan kepada Wali Kota Sorong agar rumah-rumah di sekitar itu harus dibongkar karena drainase tidak dapat berfungsi. Saat terjadi hujan lebat, air sungai pasti meluap. Drainase menjadi sempit karena banyak rumah dibangun di atas saluran," katanya.
 

Pewarta: Evarianus Supar

Editor : Evarianus Supar


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2022