Manokwari,(Antaranews Papua Barat)-Kapolda Papua Barat Brigjen Pol Rudolf Albert Rodja menginstruksikan para Kapolres lebih proaktif mendeteksi potensi gangguan keamanan menjelang pelaksanaan pemilihan umum (Pemilu) tahun 2019.
Instruksi serupa ditujukan kepada para pejabat utama dan seluruh perwira di jajaran Polda serta Polres di daerah tersebut.
Ditemui di Manokwari, Jumat, Kapolda mengatakan deteksi dini sebagai kunci untuk mengetahui seluruh dinamika yang berkembang di seluruh daerah. Selanjutnya, upaya pencegahan pun harus segera dilaksanakan agar potensi gangguan tersebut tidak muncul dan menimbulkan keresahan bagi masyarakat.
"Kita diharapkan mampu menyusun rencana aksi yang tepat untuk menjamin terlaksananya program-program prioritas. Pengamanan Pemilu adalah salah satu prioritas Polri, seluruh jajaran harus bersinergi,’’ kata Kapolda.
Menurutnya, sinergitas juga harus terbangun dengan seluruh pemangku kepentingan, dari penyelenggara fan peserta pemilu hingga masyarakat. Pemilu 2019 memiliki kompleksitas serta karakteristik yang berbeda dari yang lain.
"Seperti kata bapak Kapolri, kita harus menciptakam Pemilu yang aman, damai dan sejuk. Maka seluruh stakeholders harus diajak bekerja sama, kita wujudkan Papua Barat Aman satu," ujar Rodja lagi.
Ia mengemukakan, berdasarkan penilaian Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Papua Barat masuk dalam kategori rawan. Sedangkan pada tingkat kabupaten, Teluk Bintuni masuk dalam kategori tersebut.
Tahapan pemilu, lanjut Rodja, saat ini sudah memasuki masa kampanye. Intensitas kegiatan politik meningkat dan hal ini dinilai dapat membawa dampak pada peningkatan potensi kerawanan.
"Hal yang patut menjadi perhatian Kepolisian, yakni pemanfaatan politik identitas, penyebaran isu-isu yang dapat memecah belah persatuan bangsa serta penyebaran hoaks dan hate speech, ini berpotensi menimbulkan konflik sosial," sebut Kapolda.
Ia menambahkan, tidak lama lagi umat Kristiani akan merayakan Natal 25 Desember. Seluruh Polres diminta menyiapkan operasi Lilin Mansinam secara baik dan melaporkan secara cepat setiap perkembangan di wilayah masing-masing.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2018
Instruksi serupa ditujukan kepada para pejabat utama dan seluruh perwira di jajaran Polda serta Polres di daerah tersebut.
Ditemui di Manokwari, Jumat, Kapolda mengatakan deteksi dini sebagai kunci untuk mengetahui seluruh dinamika yang berkembang di seluruh daerah. Selanjutnya, upaya pencegahan pun harus segera dilaksanakan agar potensi gangguan tersebut tidak muncul dan menimbulkan keresahan bagi masyarakat.
"Kita diharapkan mampu menyusun rencana aksi yang tepat untuk menjamin terlaksananya program-program prioritas. Pengamanan Pemilu adalah salah satu prioritas Polri, seluruh jajaran harus bersinergi,’’ kata Kapolda.
Menurutnya, sinergitas juga harus terbangun dengan seluruh pemangku kepentingan, dari penyelenggara fan peserta pemilu hingga masyarakat. Pemilu 2019 memiliki kompleksitas serta karakteristik yang berbeda dari yang lain.
"Seperti kata bapak Kapolri, kita harus menciptakam Pemilu yang aman, damai dan sejuk. Maka seluruh stakeholders harus diajak bekerja sama, kita wujudkan Papua Barat Aman satu," ujar Rodja lagi.
Ia mengemukakan, berdasarkan penilaian Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Papua Barat masuk dalam kategori rawan. Sedangkan pada tingkat kabupaten, Teluk Bintuni masuk dalam kategori tersebut.
Tahapan pemilu, lanjut Rodja, saat ini sudah memasuki masa kampanye. Intensitas kegiatan politik meningkat dan hal ini dinilai dapat membawa dampak pada peningkatan potensi kerawanan.
"Hal yang patut menjadi perhatian Kepolisian, yakni pemanfaatan politik identitas, penyebaran isu-isu yang dapat memecah belah persatuan bangsa serta penyebaran hoaks dan hate speech, ini berpotensi menimbulkan konflik sosial," sebut Kapolda.
Ia menambahkan, tidak lama lagi umat Kristiani akan merayakan Natal 25 Desember. Seluruh Polres diminta menyiapkan operasi Lilin Mansinam secara baik dan melaporkan secara cepat setiap perkembangan di wilayah masing-masing.
Editor : Key Tokan A
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2018