Kegiatan ekspor langsung UMKM pengelola hasil laut berupa kepiting hidup dari wilayah Manokwari, Papua Barat ke beberapa negara tujuan ekspor dalam 1 (satu) tahun terakhir terkendala logistik transportasi udara.
Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Tipe Madya Pabean C Manokwari Johan Pandores di Manokwari, Selasa, mengatakan sejak setahun terakhir ekspor langsung UMKM ke luar negeri terhenti karena tidak adanya maskapai yang memfasilitasi ekspor langsung dari Bandara Rendani Manokwari.
Pandores mengatakan komoditas laut sangat rentan dengan risiko sehingga dibutuhkan waktu pengiriman yang cepat agar bisa tiba di negara tujuan dalam waktu yang tidak terlalu lama.
"Sejak tidak adanya maskapai yang memfasilitasi ekspor langsung dari Bandara Rendani Manokwari praktis tidak ada lagi kegiatan ekspor hasil laut langsung dari Manokwari ke luar negeri. Dulu barang ekspor hasil laut tersebut berangkat pagi dari Manokwari dan tiba siang atau sore di negara tujuan. Sehingga dalam waktu sehari bisa langsung sampai di tangan pemesan," jelasnya.
Dalam kondisi seperti itu, saat ini masih ada pengusaha dan pelaku UMKM yang mengirim komoditas hasil laut dari Manokwari dan sekitarnya ke luar negeri. Hanya saja mereka harus menempuh rute yang lebih jauh yaitu melalui Jakarta atau daerah lainnya.
Hal ini mengakibatkan kerugian, kata Pandores, dimana Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) atas barang ekspor tersebut bukan lagi tercatat dari Manokwari, tapi dilakukan dari tempat barang tersebut dikirim ke luar negeri.
Guna menumbuhkan kembali minat para pengusaha dan pelaku UMKM di Manokwari agar bisa mengekspor langsung komoditas hasil laut ke luar negeri, Pandores mengharapkan dukungan dan kerja sama dari berbagai pihak untuk mengaktifkan kembali kegiatan ekspor langsung dari Manokwari.
"Maskapai penerbangan yang saat ini beroperasi di Manokwari dapat menumbuhkan aktivitas ekspor dari daerah untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi melalui Corporate Social Responsibility (CSR)," jelasnya.
Saat ini pihak KPPBC Tipe Madya Pabean C Manokwari terus melakukan pendampingan kepada pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), khususnya di bidang usaha produk kelautan di wilayah itu.
"Kami berusaha bagaimana agar mampu mendorong para pelaku UMKM Manokwari berani bersaing dalam perdagangan Internasional,” harap Pandores.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2022
Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Tipe Madya Pabean C Manokwari Johan Pandores di Manokwari, Selasa, mengatakan sejak setahun terakhir ekspor langsung UMKM ke luar negeri terhenti karena tidak adanya maskapai yang memfasilitasi ekspor langsung dari Bandara Rendani Manokwari.
Pandores mengatakan komoditas laut sangat rentan dengan risiko sehingga dibutuhkan waktu pengiriman yang cepat agar bisa tiba di negara tujuan dalam waktu yang tidak terlalu lama.
"Sejak tidak adanya maskapai yang memfasilitasi ekspor langsung dari Bandara Rendani Manokwari praktis tidak ada lagi kegiatan ekspor hasil laut langsung dari Manokwari ke luar negeri. Dulu barang ekspor hasil laut tersebut berangkat pagi dari Manokwari dan tiba siang atau sore di negara tujuan. Sehingga dalam waktu sehari bisa langsung sampai di tangan pemesan," jelasnya.
Dalam kondisi seperti itu, saat ini masih ada pengusaha dan pelaku UMKM yang mengirim komoditas hasil laut dari Manokwari dan sekitarnya ke luar negeri. Hanya saja mereka harus menempuh rute yang lebih jauh yaitu melalui Jakarta atau daerah lainnya.
Hal ini mengakibatkan kerugian, kata Pandores, dimana Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) atas barang ekspor tersebut bukan lagi tercatat dari Manokwari, tapi dilakukan dari tempat barang tersebut dikirim ke luar negeri.
Guna menumbuhkan kembali minat para pengusaha dan pelaku UMKM di Manokwari agar bisa mengekspor langsung komoditas hasil laut ke luar negeri, Pandores mengharapkan dukungan dan kerja sama dari berbagai pihak untuk mengaktifkan kembali kegiatan ekspor langsung dari Manokwari.
"Maskapai penerbangan yang saat ini beroperasi di Manokwari dapat menumbuhkan aktivitas ekspor dari daerah untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi melalui Corporate Social Responsibility (CSR)," jelasnya.
Saat ini pihak KPPBC Tipe Madya Pabean C Manokwari terus melakukan pendampingan kepada pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), khususnya di bidang usaha produk kelautan di wilayah itu.
"Kami berusaha bagaimana agar mampu mendorong para pelaku UMKM Manokwari berani bersaing dalam perdagangan Internasional,” harap Pandores.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2022