Jajaran Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Kaimana, Papua Barat menggelar sosialisasi tata laksana pemotongan hewan kurban menghadapi hari raya Idul Adha 1443 Hijriah seiring dengan merebaknya kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) di berbagai daerah di luar Papua.
Kegiatan sosialisasi yang berlangsung di Aula Dinas KPP Kaimana pada Rabu itu dihadiri para pengurus masjid dan mitra usaha peternakan.
Kepala DKPP Kaimana Aristoteles Idorway mengatakan sosialisasi tata laksana pemotongan hewan kurban bertujuan agar daging kurban yang nantinya akan disalurkan kepada masyarakat benar-benar dalam kondisi layak dikonsumsi.
Kegiatan sosialisasi ini tidak bermaksud untuk menyulitkan para mitra usaha peternakan. Namun diharapkan semua memiliki kesamaan pemahaman bahwa hewan yang nanti dikurbankan tidak terinfeksi penyakit mulut dan kuku yang saat ini sedang melanda.
"Karena PMK yang menyerang hewan ternak akan berdampak buruk juga pada kesehatan manusia yang mengonsumsinya. Jadi, mari kita sama-sama pahami. Nanti dokter hewan akan menjelaskannya secara lebih rinci," ujar Idorway.
Ia meminta staf Bidang Peternakan agar melakukan pengecekan kembali kondisi hewan kurban di setiap lokasi pemotongan menjelang hari raya Idul Adha guna memastikan daging kurban layak dibagikan.
Kegiatan sosialisasi tata laksana pemotongan hewan kurban yang digelar DKPP Kaimana menghadirkan dua orang nara sumber yaitu drh Ida Ayu Oka Sawitri dengan materi bertajuk pemeriksaan antemortem dan postmortem pada hewan kurban dan Kepala Sektor Karantina Pertanian Wilker Kaimana, Aswin dengan materi tentang aturan lalu lintas keluar masuk hewan.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2022
Kegiatan sosialisasi yang berlangsung di Aula Dinas KPP Kaimana pada Rabu itu dihadiri para pengurus masjid dan mitra usaha peternakan.
Kepala DKPP Kaimana Aristoteles Idorway mengatakan sosialisasi tata laksana pemotongan hewan kurban bertujuan agar daging kurban yang nantinya akan disalurkan kepada masyarakat benar-benar dalam kondisi layak dikonsumsi.
Kegiatan sosialisasi ini tidak bermaksud untuk menyulitkan para mitra usaha peternakan. Namun diharapkan semua memiliki kesamaan pemahaman bahwa hewan yang nanti dikurbankan tidak terinfeksi penyakit mulut dan kuku yang saat ini sedang melanda.
"Karena PMK yang menyerang hewan ternak akan berdampak buruk juga pada kesehatan manusia yang mengonsumsinya. Jadi, mari kita sama-sama pahami. Nanti dokter hewan akan menjelaskannya secara lebih rinci," ujar Idorway.
Ia meminta staf Bidang Peternakan agar melakukan pengecekan kembali kondisi hewan kurban di setiap lokasi pemotongan menjelang hari raya Idul Adha guna memastikan daging kurban layak dibagikan.
Kegiatan sosialisasi tata laksana pemotongan hewan kurban yang digelar DKPP Kaimana menghadirkan dua orang nara sumber yaitu drh Ida Ayu Oka Sawitri dengan materi bertajuk pemeriksaan antemortem dan postmortem pada hewan kurban dan Kepala Sektor Karantina Pertanian Wilker Kaimana, Aswin dengan materi tentang aturan lalu lintas keluar masuk hewan.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2022