Manokwari,(Antaranews Papua Barat)-Komando Daerah Militer XVIII/Kasuari/Papua Barat menggelar gladi akbar penanganan bencana di daerah tersebut.

Apel Satuan Tugas (Satgas) Latihan Penanggulangan Bencana ini dilaksanakan di Makodam Jl.Trikora Arfai Manokwari, Kamis (25/10). 500 personil dilibatkan, masing-masing dari TNI-AD, TNI-AL, Kepolisian, Basarnas, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Pramuka Binaan Kodim, Media, Orari, Rapi, Satpol PP, FKPPI, PMI, Telkomsel, Damkar, PLN, Mapala Unipa, Mapala STKIP, Fasharkan TNI AL serta Tagana Papua Barat.

"Apel ini untuk mengecek kesiapan personil. Kegiatan latihan sesungguhnya akan dilaksanakan pada 7 hingga 23 November 2018," kata Asisten Operasional Kodam XVIII/Kasuari Kolonel Inf Sri Widodo usai apel, Kamis.

Selain Manokwari, kegiatan serupa dilaksanakan di Sorong yang dikoordinir Komando Resor Militer (Korem). Jumlah personil dan instansi yang di Sorong pun sama dengan kegiatan di Manokwari.

"Jadi total personil yang kami libatkan 1.000 orang dari berbagai instansi, termasuk teman-teman wartawan dari berbagai media," kata dia lagi.

Kegiatan ini, kata dia, bertujuan  mewujudkan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana di daerah ini. Beragam persoalan dinilai masih terjadi di daerah tersebut, sehingga melalui latihan diharapkan seluruh instansi bisa melaksanakan tugas secara sinergi serta tepat sasaran.

Berkaca dari penanganan brencana di daerah lain, menurut Widodo, pengetahuan dan keterampilan para relawan dalam mengadapi berbagai kondisi sebelum, saat dan setelah terjadi bencana perlu ditingkatkan

"Dalam praktiknya, upaya penanggulangan bencana tidak bisa berjalan bila hanya mengandalkan kemauan dan semangat saja. Harus memiliki pengetahuan dan keterampilan yang mumpuni agar tidak membawa dampak buruk bagi para korban bahkan bagi relawan itu sendiri dalam penanggulangan bencana," sebutnya.

Papua Barat, kata dia, merupakan salah satu wilayah yang rawan bencana dan memiliki jumlah penduduk yang cukup besar.  Perlu upaya serius untuk menanggulangi bencana yang datang, disebabkan oleh faktor alam, non alam maupun akibat faktor ulah manusia. 

Pihaknya berharap, tugas penanggulangan bencana di seluruh wilayah Papua Barat, terlaksana secara terintegrasi yang meliputi fase pra bencana, saat bencana/tanggap darurat  dan paska bencana. 

Latihan ini juga akan melibatkan masyarakat. Seluruh personil yang tergabung dalam komando latihan akan menjalani rangkaian kegiatan kebencanaan, bahwa seoalah-olah mereka benar-benar berada di lokasi bencana.

"Iya, harus seperti itu. Kita akan praktik langsung. Semua akan tidur dan makan di tenda-tenda dengan kondisi ala kadarnya," pungkasnya.***4***

Pewarta: Toyiban

Editor : Key Tokan A


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2018