Puluhan rumah warga di Kampung Windesi, Distrik Windesi, Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat dilaporkan tergenang air dan lumpur setelah hujan lebat melanda kawasan itu sejak Kamis (19/5) petang.
Kepala Distrik Windesi Moses Windesi dihubungi melalui sambungan telepon dari Wasior, ibu kota Kabupaten Teluk Wondama pada Jumat petang, mengatakan banjir yang menggenangi rumah warga, jalan lingkungan dan perkampungan itu akibat luapan Sungai Wariowi.
"Hingga Jumat petang ini air yang menggenangi rumah warga sudah surut," ujar Moses.
Menurut dia, banjir yang melanda Kampung Windesi itu merupakan yang kedua setelah pada pekan sebelumnya kampung itu juga terendam banjir.
Hingga kini warga Kampung Windesi masih dihantui rasa waswas mengingat hujan masih terus turun di wilayah mereka. Sementara tanggul di kiri dan kanan sungai hampir semuanya sudah mengalami kerusakan lantaran dimakan usia.
“Sumbernya itu dari sungai yang meluap. Ada tiga sungai atau kali yang bertemu jadi satu yaitu Kali Wariowi, Wamesandawi dan Masasopi. Jadi tanggul di kali itu sudah patah-patah karena memang tidak semua (dipasang tanggul). Hanya di atas saja, jadi air lewat situ,“ jelas Moses.
Banjir yang melanda Kampung Windesi dan juga Kampung Wamesa Tengah sudah merupakan peristiwa berulang. Nyaris setiap tahun rumah-rumah warga setempat digenangi banjir.
Warga setempat mendesak Pemkab Teluk Wondama segera memperbaiki tanggul sungai yang sudah rusak atau normalisasi sungai.
Moses menyebut jajarannya sudah berulang kali mengusulkan program normalisasi tanggul sungai di kawasan itu melalui musyawarah rencana pembangunan (musrenbang) distrik, namun hingga kini belum pernah direalisasikan oleh instansi terkait.
"Petugas dari BPBD sudah turun lapangan membagikan bantuan bahan makanan kepada warga yang terdampak. Namun hal utama yang harus jadi perhatian khusus adalah keselamatan masyarakat di Kampung Windesi yang selama ini hidup dalam ancaman terutama pada setiap musim hujan," ujarnya.
Dia menambahkan, program normalisasi sungai mendesak untuk ditangani agar wilayah itu tidak lagi dilanda banjir setiap tahun.
"Harus segera ada perbaikan tanggul dan pengerukan karena material sudah penuh supaya masyarakat merasa nyaman. Kerinduan masyarakat seperti itu karena sudah berulang kali disampaikan,”ucap Moses.
Kepala Pelaksana BPBD Teluk Wondama Aser Waroi menyebut, pihaknya telah melakukan langkah tanggap darurat berupa pemberian bantuan sembako kepada warga terdampak.
"Kami sudah salurkan bantuan sembako sebagai langkah tanggap darurat. Tapi untuk jangka panjang memang harus ada penanganan terhadap sungai yang menjadi sumber banjir,“ kata Waroi.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2022
Kepala Distrik Windesi Moses Windesi dihubungi melalui sambungan telepon dari Wasior, ibu kota Kabupaten Teluk Wondama pada Jumat petang, mengatakan banjir yang menggenangi rumah warga, jalan lingkungan dan perkampungan itu akibat luapan Sungai Wariowi.
"Hingga Jumat petang ini air yang menggenangi rumah warga sudah surut," ujar Moses.
Menurut dia, banjir yang melanda Kampung Windesi itu merupakan yang kedua setelah pada pekan sebelumnya kampung itu juga terendam banjir.
Hingga kini warga Kampung Windesi masih dihantui rasa waswas mengingat hujan masih terus turun di wilayah mereka. Sementara tanggul di kiri dan kanan sungai hampir semuanya sudah mengalami kerusakan lantaran dimakan usia.
“Sumbernya itu dari sungai yang meluap. Ada tiga sungai atau kali yang bertemu jadi satu yaitu Kali Wariowi, Wamesandawi dan Masasopi. Jadi tanggul di kali itu sudah patah-patah karena memang tidak semua (dipasang tanggul). Hanya di atas saja, jadi air lewat situ,“ jelas Moses.
Banjir yang melanda Kampung Windesi dan juga Kampung Wamesa Tengah sudah merupakan peristiwa berulang. Nyaris setiap tahun rumah-rumah warga setempat digenangi banjir.
Warga setempat mendesak Pemkab Teluk Wondama segera memperbaiki tanggul sungai yang sudah rusak atau normalisasi sungai.
Moses menyebut jajarannya sudah berulang kali mengusulkan program normalisasi tanggul sungai di kawasan itu melalui musyawarah rencana pembangunan (musrenbang) distrik, namun hingga kini belum pernah direalisasikan oleh instansi terkait.
"Petugas dari BPBD sudah turun lapangan membagikan bantuan bahan makanan kepada warga yang terdampak. Namun hal utama yang harus jadi perhatian khusus adalah keselamatan masyarakat di Kampung Windesi yang selama ini hidup dalam ancaman terutama pada setiap musim hujan," ujarnya.
Dia menambahkan, program normalisasi sungai mendesak untuk ditangani agar wilayah itu tidak lagi dilanda banjir setiap tahun.
"Harus segera ada perbaikan tanggul dan pengerukan karena material sudah penuh supaya masyarakat merasa nyaman. Kerinduan masyarakat seperti itu karena sudah berulang kali disampaikan,”ucap Moses.
Kepala Pelaksana BPBD Teluk Wondama Aser Waroi menyebut, pihaknya telah melakukan langkah tanggap darurat berupa pemberian bantuan sembako kepada warga terdampak.
"Kami sudah salurkan bantuan sembako sebagai langkah tanggap darurat. Tapi untuk jangka panjang memang harus ada penanganan terhadap sungai yang menjadi sumber banjir,“ kata Waroi.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2022