Rektor Universitas Negeri Papua (Unipa) DR Meky Sagrim menyebutkan perkuliahan sudah berlangsung secara luar jaringan (luring) atau tatap muka, namun tetap mengikuti tata laksana protokol kesehatan guna mencegah penularan COVID-19.

"Sejak 1 April 2022 Unipa sudah menggelar perkuliahan tatap muka. Namun untuk mencegah penularan COVID-19, di setiap ruangan kuliah kami menyediakan alat pelindung diri berupa masker dan hand sanitizer," kata Meky Sagrim di Manokwari, Papua Barat, Minggu.

Saat ini terdapat 8.678 mahasiswa yang tengah menuntut ilmu di Unipa.

Sebagian besar mahasiswanya menjalani perkuliahan di Kampus Unipa Manokwari, Ibu Kota Provinsi Papua Barat.

Sebagian lagi yaitu mahasiswa Fakultas Kedokteran menjalani perkuliahan di Sorong dan mahasiswa Fakultas Perikanan dan Kelautan menjalani perkuliahan di Raja Ampat.

Selama dua tahun masa pandemi COVID-19 yaitu sejak 2020, para mahasiswa Unipa harus menjalani perkuliahan dengan sistem daring sebagaimana lembaga studi lainnya di Indonesia.

Kabar gembiranya, sejak dimulainya perkuliahan tatap muka pada 1 April lalu, hingga kini tidak ditemukan kasus baru COVID-19 di Kampus Unipa.

"Kami bersyukur karena sejak diterapkannya PTM tidak ada informasi soal adanya temuan kasus baru COVID-19 di Unipa," ujar Meky Sagrim.

Menurut dia, berbagai sarana prokes yang tersedia baik berupa masker, hand sanitizer maupun tempat cuci tangan seluruhnya disediakan oleh pihak Unipa.

Penyelenggaraan perkuliahan tatap muka di Unipa tersebut menindaklanjuti Surat Edaran Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Nomor 10 Tahun 2022 tanggal 22 Maret 2022, serta hasil keputusan rapat Senat Unipa pada 31 Maret dengan agenda pencabutan kebijakan pembatasan sosial di dalam area kampus.

Pewarta: Tri Adi Santoso

Editor : Evarianus Supar


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2022