Manokwari,(Antaranews Papua Barat)-Pelaksanaan operasi Mantap Brata Mansinam di Provinsi Papua Barat melibatkan lebih dari 9.000 personil gabungan.

Selain Kepolisian dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) opersi yang berlangsung pada 20 September 2018 hingga 20 Oktober 2019 ini juga melibatkan personil Linmas.

Polda Papua Barat pada operasi pengamanan Pemilihan Umum Legislatif dan Pemilihan Presiden ini menerjunkan sebanyak 2.884 personil,TNI 331 personil. 6.226 personil Linmas di seluruh daerah pun siap terlibat mengamankan pemilu.

Pada Rabu (19/9) upacara gelar pasukan operasi ini dilaksanakan di Lapangan Apel Mapolda Papua Barat. Apel yang dipimpin Kapolda Papua Barat Brigjen Pol Rudolf Albert Rodja ini juga dihadiri Pangdam XVIII/Kasuari Mayjen TNI Joppye Onesimus Wayangkau, Kabinda, Ketua KPU, Bawaslu, serta unsur pimpinan daerah lainya.

Pada operasi tersebut Kapolda mengkroscek kesiapan seluruh personil serta peralatan taktis yang akan digunakan selama operasi.

Kapolri Jendral Polisi M Tito Karnavian dalam amanat yang dibacakan Kapolda menekankan setiap daerah melakukan penebalan kekuatan serta solidaritas TNI Polri. Polri dan TNI pun dituntut netral dalam kontestasi Pileg serta Pilpres ini.

Polri di setiap jajaran diimbau proaktif dengan mendeteksi dini pontensi gangguan keamanan. Selanjutnya  dilakukan pencegahan dan penanganan secara cepat dan tepat.

Seluruh Polda juga diimbau untuk mendorong seluruh elemen dari unsur pemerintah daerah, partai politik hingga tokoh masyarakat melaksanakan tugas yang diemban sesuai aturan.

Kapolri pun mengimbau seluruh daerah menggelorakan Pemilu damai. Rencana pengamanan agar disusun secara detail dan dilakukan latihan.

Polda dan Polres juga diimbau melakukan penegakan hukum secara profesional dan proporsional.(*)

Pewarta: Toyiban

Editor : Key Tokan A


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2018