Manokwari,(Antaranews Papua Barat)-Rombongan peserta Siswa Mengenal Nusantara dari Provinsi Sumatera Utara berkungunjung menginjakan kaki di Pulau Mansinam Manokwari, Papua Barat, yang menjadi pusat peradaban Injil di tanah Papua.

Pulau Mansinam merupakan pusat pariwisata religi umat Kristiani di Tanah Papua Papua. Pulau ini terletak di   jarak 6 kilo meter dari pusat Manokwari. Membutuhkan waktu antara 10 hingga 15 menit untuk menyeberang ke pulau yang dihuni oleh masyarakat Suku Doreri tersebut.

Mansinam menyimpan sejarah penting tentang awal peradaban dan keberagamaan di Tanah Papua. Carl Ottow dan Johann G Geisler dua missionaris asal Jerman dan Sultan Tidore memegang peranan penting dalam peletakan pertama ajaran Injil di Pulau tersebut.

Pada 5 Februari tahun 1855 Ottow dan Geisler tiba di Pulau Mansinam. Pada setiap 5 Februari kunjungan di pulau ini membludak untuk merayakan haru ulang tahun pekabaran Injil.

Pada program BUMN hadir untuk negeri tahun 2018, 33 pelajar dari Sumatera Utara berkesempatan mengunjungi pulau tersebut, Selasa (7/8).

"Kami bersyukur mendapat kesempatan untuk hadir dan menginjakan kaki di Pulau Mansinam. Kami pernah mendengar tentang pulau Mansinam tapi baru kali ini saya datang,"kata salah satu peserta SMN Sumatera Utara.

Regional CEO Bank Mandiri Region XII Jayapura, I Gede Raka Arimbawa mengatakan, Indonesia merupakan negara kepulauan. Setiap daerah memiliki keunggulan berbeda antara satu dengan yang lain.

"Antara satu pulau dengan yang lain terpisah oleh laut, dan kita semua satukan dalam kerangka nusantara," kata dia.

Ia menyebutkan, Indonesia merupakan negara yang kaya akan adat, agama, budaya serta bahasa. Beraneka macam suku ada dan satu dalam satu tubuh Negara Kesatuan Republik Indonesia.

2018 merupakan tahun ke empat dalam kegiatan SMN yang dilakanakan Kementerian BUMN. Pada program ini, pelajar dari setiap daerah masing-masing saling bertukaran.

Pelajar dari Papua Barat diberangkatkan ke Sumatera Utara, dan sebaliknya pelajar Sumut diberangkatkan ke Papua Barat. Selama ditempat tujuan, peserta akan diperkenalkan dengan adat budaya masyarakat setempat serta potensi sumber daya alam yang dimiliki.

Melalui program ini pula, pemerintah ingin memperkenalkan potensi pariwisata di setiap daerah kepada peserta yang terdiri dari pelajar SMA, SMK dan Sekolah Luar Biasa (SLB).

Menurutnya, program ini juga bertujuan agar anak-anak bangsa kagum terhadap seluruh budaya serta adat masyarakat Indonesia, sehingga bisa mencintai segenap perbedaan yang ada di negeri ini.

Dalam kunjungan ini peserta menyeberang menggunakan perahu cepat. Dengan berjalan kaki, peserta mendaki untuk meninjau patung Yesus yang diberada puncak tertinggi pulau tersebut.(*)

Pewarta: Toyiban

Editor : Key Tokan A


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2018