Manokwari, (Antaranews Papua Barat)-Pemerintah Provinsi Papua Barat minta PT SDIC Papua Cement Indonesia (SPCI) lebih terbuka terkait pemasaran semen Conch Manokwari.

Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Papua Barat Melkias Werinussa di Manokwari, Selasa, mengutarakan, terjadi ketidakseimbangan harga penjualan semen tersebut.

Berdasarkan pemantauan yang dilaksanakan Disperindagkop, harga jual semen Conch dari Manokwari di wilayah Maluku jauh lebih murah dibandingkan di Manokwari.

"Biaya distribusi dari Manokwari ke Maluku tentu lebih mahal dibanding di dalam Manokwari sendiri, tapi faktanya semen Conch dari Manokwari yang dijual di sana lebih murah,"sebut Werinussa.

Bahkan di wilayah Manokwari pun, lanjut dia, terjadi penerapan harga berfariasi antara satu toko dengang yang lain. Pihaknya khawatir terjadi permainan harga pada tingkat distribur.

"Di toko A misalnya kita beli dengan harga 75 ribu perzak. Di toko lain hanya 69, ada yang 73 ribu. Kami mengindikasi ada pembentukan harga yang tidak fear," katanya.

Ia berharap, perusahaan menyerahkan seluruh daftar distributor kepada pemerintah daerah. Pengawasan perlu dilalukan untuk menjaga keseimbangan harga semen produksi perusahaan asal Tiongkok tersebut.

Wakil General Manager PT SPCI, Mr Long pada wawancara terpisah menyebutkan, perusahaan belum cukup lama beroperasi di Manokwari. Pihaknya mengakui masih banyak kekurangan, baik dalam proses produksi, perekrutan tenaga kerja maupun pemasaran. 

Perbaikan akan terus dilakukan agar perusahaan bisa meningkatkan kontribusi dalam pembangunan daerah.(*)

Pewarta: Toyiban

Editor : Key Tokan A


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2018