Manokwari (Antara Papua Barat)-Harga tiket pesawat menjadi penyumbang terbesar inflasi yang terjadi di Kabupaten Manokwari, Papua Barat, pada Desember 2016.
     
Kabid Integrasi Pengolahan dan Desimentasi Statistik Badan Pusat Statistik Papua Barat Bona Ventura Hardi di Manokwari, Selasa mengatakan, ongkos angkutan udara menyumbang 0,75 persen inflasi di daerah tersebut.
    
Menurutnya, hal ini harus menjadi pertimbangan pemerintah daerah dalam melaksanakan pembangunan pada tahun 2017. Sehingga hal serupa tidak terjadi pada akhir tahun ini.
    
"Maskapai penerbangan harus diperbanyak dan frekuensi penerbangan harus ditingkatkan. Sehingga ada persaingan harga tiket antar maskapai," kata dia.
     
Dia mengutarakan, di Kota Sorong transportasi tidak masuk dalam komponen penyumbang inflasi. Komponen penyumbang inflasi terbesar Kota Sorong terjadii pada Ayam Ras.
    
"Transportasi di Sorong sudah lebih lancar dibanding Manokwari. Disana sudah ada enam maskapai dan jauh lebih banyak dibanding Manokwari," katanya lagi.
     
Pada kesempatan itu, Bona juga mengatakan pada Desember 2016 inflasi di Kabupaten Manokwari sebesar 1,18 persen. Manokwari menempati peringkat inflsi ke 10 dari 82 kota di Indonesia yang menjadi daerah sample BPS.
     
Bona menguraikan, penyumbang inflasi terbesar kedua di Manokawari setelah angkutan udara adalah telur ayam ras yang mencapai 0,11 persen. Ketiga daging ayam ras 0,09 persen.
      
Dia menambahkan,  secara keseluruhan inflasi tertinggi di daerah tersebut masih terjadi pada komponen Transportasi, komunikasi dan jasa keuangan yang mencapai 4,84 persen. Kedua bahan makanan 1,31 persen dan ketiga pada komponen sandang mencapai 0,18 persen. (*)

Pewarta: Toyiban

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2017