Manokwari, (Antaranews Papua Barat)-Puasa merupakan penawar bagi penyakit jasmani dan rohani. Ramadhan diharapkan menjadi momentum bagi umat muslim untuk meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani.

Hal ini diutarakan Letkol Umar Subiyanto pada khutbah pengantar sholat Taraweh di Mushola Al-Jihad Shogun Permai Manokwari, Senin (28/5).

Staf Pembinaan Mental Kodam XVIII/Kasuari, Papua Barat ini menyebutkan, banyak orang berjuang keras untuk menyembuhkan penyakit yang dideritanya. Sebanyak apapun biaya dikeluarkan demi kesembuhan penyakit jasmani.

"Tidak salah, karena ini merupakan ikhtiar kita sebagai hamba Allah untuk sembuh dari penyakit. Namun jangan kita lupa bahwa selain penyakit jasmani ada penyakit yang lebih berbahaya, yakni penyakit rohani,"kata dia.

Umar mengatakan, penderitaan atas sakit jasmani hanya dirasakan dan berakhir selama hidup di dunia, namun derita penyakit rohani yang tidak segera diobati akan berlanjut hingga alam barzah dan alam mahsyar.

Pada kesempatan itu ia mengajak jamaah di Mushola sementara itu memanfaatkan Ramadhan sebaik-baiknya, sehingga setelah ramadhan umat muslim yang tinggal di perumahan subsidi tersebut sehat lahir dan batin.

Penyakit jasmani, menurutnya harus dijalani secara ikhlas seraya berdoa dan beriktiar demi kesembuhanya.

"Untuk penyakit rohani kita jangan ikhlas, harus dilawan, harus disembuhkan segera. Suka mencuri, membicarakan aib orang itu penyakit rohani, jiwa atau hati kita sakit, jangan ikhlas itu bahaya,"katanya lagi.

Menurut Sunan Bonang, kata Letkol Umar, terdapat lima cara pengobatan penyakit rohani yang bisa dilakukan secara istiqomah selama Ramadhan, yakni membaca Al Quran dengan artinya, sholat tahajud, puasa, berkumpul dengan orang sholeh serta memperoanjang zikir pada malam hari.

Ia menambahkan, lima amalan ini memiliki banyak manfaat. Sedekah pun sangat dianjurkan saat bulan Ramadhan.(*)
 

Pewarta: Toyiban

Editor : Key Tokan A


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2018