Ratusan masyarakat yang menamakan dirinya Aliansi Raja Ampat Bersatu atau ARAB menduduki dan mengganti papan nama Sekretariat Golkar Kabupaten Raja Ampat sebagai bentuk kekecewaan terhadap sistem demokrasi Pilkada Raja Ampat 2020.

Ratusan masyarakat Aliansi Raja Ampat Bersatu, Jumat sore, mendatangi Sekretariat Partai Golkar dengan membawa spanduk dan berbagai pamplet yang bertuliskan tuntutan keadilan menduduki kantor partai berlambang pohon beringin tersebut.

Massa aliansi langsung mengganti papan nama Sekretariat Golkar dengan spanduk yang bertuliskan Sekretariat Aliansi Raja Ampat Bersatu Provinsi Papua Barat.

Pengurus Aliansi Raja Ampat Bersatu, Otniel Mayor Amber  mengatakan bahwa aksi menduduki kantor Golkar ini sebagai bentuk kekecewaan terhadap partai yang tidak memberikan kesempatan kepada anak-anak asli Raja Ampat menjadi calon kepala daerah pada Pilkada 2020.

Menurut dia, tanah dan bangunan kantor tersebut adalah milik partai Golkar namun sistem yang dibangun tidak berpihak kepada anak-anak Raja Ampat sehingga aliansi mengambil alih gedung tersebut sehingga partai bahkan pemerintah mengetahui ada ketidakadilan dalam demokrasi di Raja Ampat.

"Aksi ini dilakukan agar menjadi perhatian serius partai politik dan pemerintah pusat sehingga ada demokrasi di Raja Ampat berjalan dengan baik," ujarnya.

Perwakilan pemuda Aliansi Raja Ampat Bersatu Yohan Sawiyai yang memberikan keterangan terpisah, menyampaikan bahwa aksi tersebut merupakan bentuk kekecewaan masyarakat partai politik yang tidak memberikan ruang demokrasi bagi anak-anak Raja Ampat dalam Pilkada 2020.

"Kami menilai bahwa tidak ada pembelajaran politik yang baik oleh pemerintah daerah maupun partai-partai politik setempat bagi masyarakat di kabupaten Raja Ampat," tambah dia

Pewarta: Ernes Broning Kakisina

Editor : Key Tokan A


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2020