Wasior,(Antaranews Papua Barat)-Seperti halnya tingkat SMA, Ujian Nasional tingkat SMP di Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat yang dimulai Senin, belum bisa menggunakan ujian berbasis komputer (UNBK). Lagi-lagi jaringan internet yang belum memadai diklaim menjadi penyebab utama.

Kepala SMPN Wasior Yustinus Rumabur di sela-sela pelaksanaan UN hari pertama mengungkapkan, pihaknya telah jauh hari mempersiapkan diri untuk menggelar UNBK tahun ini.

"Kami di sini, orang tua dan guru kami secara sekolah siap, tapi akses internet di sini kurang mendukung. Tapi anak-anak sudah siap, malah kita sudah rapat dua kali dengan orang tua untuk memastikan tahun ini kita bisa UNBK tapi ternyata belum bisa," ujarnya.

Dia berharap Pemda secepatnya mencari jalan keluar untuk mengatasi masih lemahnya kapasitas jaringan internet di Teluk Wondama. 
Harapan kami Pemda bisa upayakan jaringan internet kita supaya tahun depan kita bisa UNBK,  lanjut Rumabur.

Bupati Teluk Wondama Bernadus A. Imburi yang meninjau langsung pelaksanaan UN di SMPN Wasior mengakui jaringan internet yang belum optimal menjadi penghambat utama sekolah belum bisa menyelenggarakan UNBK. Diapun berharap ujian nasional secara online bisa terlaksana tahun depan.

"Dulu saya juga harap tahun ini bisa UNBK ternyata belum bisa. Mereka masih pakai UNPK. Tidak apa-apa yang penting ujian berjalan,  kata Bupati. Orang nomor satu ini menekankan, yang terpenting adalah UN berjalan lancar, aman, dan sukses. Tuhan sayang, semua yang ikut bisa lulus. Tadi saya ingatkan anak-anak tetap berdoa, belajar terus  dan jaga diri supaya sehat sehingga bisa ikut UN hingga hari terakhir,"katanya menambahkan.

SMP Negeri Wasior merupakan sekolah dengan peserta UN terbanyak  dari 15 SMP di Teluk Wondama yakni 196 orang. Namun hanya 193 orang yang ikut dalam UN hari pertama. Tiga orang siswa tidak hadir tanpa keterangan.

"Tiga anak ini sudah didaftarkan datanya ke Kementerian maka dia berhak sebagai peserta UN. Nyatanya dalam ujian sekolah sampai USBN ketiga anak ini tidak hadir. Kita sudah datangi orang tua, sudah kasih panggilan 3 kali tapi tidak ada informasi ke pihak sekolah," jelas Rumabur. (*) 

Pewarta: Zack T Bala

Editor : Key Tokan A


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2018