Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan mengingatkan para pemuda di provinsi tersebut untuk menjauhi narkoba agar hidup lebih produktif.
"Narkoba itu tidak ada manfaatnya untuk tubuh, justru merusak. Jadi jangan dikonsumsi. Ingat bahwa estafet kepemimpinan di daerah berada tangan kalian anak-anak muda saat ini," kata Dominggus usai menghadiri peringatan Hari Anti Narkoba Internasional di Kantor Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Papua Barat di Manokwari, Jumat.
Ia pun mengajak para orang tua menjaga diri dan keluarganya dari pengaruh narkoba, termasuk penyalahgunaan lem aibon serta minuman keras.
"Dalam setiap kesempatan saya selalu mengimbau kita jauhi narkoba, narkoba akan jauhi kita. Anak-anak dan pemuda Papua harus sehat dan terbebas dari narkoba agar hidup lebih produktif dan sejahtera," ucap gubernur.
Untuk membantu aparat penegak hukum dalam mencegah dan memberantas narkoba, kata dia, pemerintah daerah sudah berupaya melakukan pemberdayaan terhadap pemuda melalui sejumlah kegiatan di antaranya pada bidang budaya.
Dengan anggaran daerah, menurut dia, Pemprov Papua Barat terus berupaya mendukung kegiatan pencegahan penyalahgunaan narkoba yang dilakukan masyarakat.
"Untuk kegiatan pencegahan penyalahgunaan narkoba yang dilakukan komunitas atau pemuda kalau dikomunikasikan jauh-jauh hari pasti kami bantu," ujarnya.
Pemprov Papua Barat pun siap mendukung jika ada lembaga keagamaan atau lembaga masyarakat yang berencana membangun fasilitas rehabilitasi bagi korban penyalahgunaan narkoba maupun lem aibon.
"Pemprov akan mendukung mereka yang punya program itu. Kalau lembaga agama atau masyarakat punya program itu diharapkan dapat berjalan secara berkesinambungan dan dikelola secara profesional," ucapnya.
Kepala BNNP Papua Barat Kombes Pol Monang Situmorang mengatakan bahwa kasus penyalahgunaan narkoba di daerah itu sudah mengkhawatirkan.
"Kita tidak bisa bayangkan kondisi Papua Barat pada lima hingga 10 tahun ke depan kalau kita tidak serius dalam mencegah dan melakukan pemberantasan. Semua pihak harus bergandengan tangan, jangan biarkan aparat penegak hukum bekerja sendirian," ucap Situmorang.
"Hidup 100 persen diera new normal, sadar, sehat, produktif dan bahagia tanpa narkoba," pungkasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2020
"Narkoba itu tidak ada manfaatnya untuk tubuh, justru merusak. Jadi jangan dikonsumsi. Ingat bahwa estafet kepemimpinan di daerah berada tangan kalian anak-anak muda saat ini," kata Dominggus usai menghadiri peringatan Hari Anti Narkoba Internasional di Kantor Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Papua Barat di Manokwari, Jumat.
Ia pun mengajak para orang tua menjaga diri dan keluarganya dari pengaruh narkoba, termasuk penyalahgunaan lem aibon serta minuman keras.
"Dalam setiap kesempatan saya selalu mengimbau kita jauhi narkoba, narkoba akan jauhi kita. Anak-anak dan pemuda Papua harus sehat dan terbebas dari narkoba agar hidup lebih produktif dan sejahtera," ucap gubernur.
Untuk membantu aparat penegak hukum dalam mencegah dan memberantas narkoba, kata dia, pemerintah daerah sudah berupaya melakukan pemberdayaan terhadap pemuda melalui sejumlah kegiatan di antaranya pada bidang budaya.
Dengan anggaran daerah, menurut dia, Pemprov Papua Barat terus berupaya mendukung kegiatan pencegahan penyalahgunaan narkoba yang dilakukan masyarakat.
"Untuk kegiatan pencegahan penyalahgunaan narkoba yang dilakukan komunitas atau pemuda kalau dikomunikasikan jauh-jauh hari pasti kami bantu," ujarnya.
Pemprov Papua Barat pun siap mendukung jika ada lembaga keagamaan atau lembaga masyarakat yang berencana membangun fasilitas rehabilitasi bagi korban penyalahgunaan narkoba maupun lem aibon.
"Pemprov akan mendukung mereka yang punya program itu. Kalau lembaga agama atau masyarakat punya program itu diharapkan dapat berjalan secara berkesinambungan dan dikelola secara profesional," ucapnya.
Kepala BNNP Papua Barat Kombes Pol Monang Situmorang mengatakan bahwa kasus penyalahgunaan narkoba di daerah itu sudah mengkhawatirkan.
"Kita tidak bisa bayangkan kondisi Papua Barat pada lima hingga 10 tahun ke depan kalau kita tidak serius dalam mencegah dan melakukan pemberantasan. Semua pihak harus bergandengan tangan, jangan biarkan aparat penegak hukum bekerja sendirian," ucap Situmorang.
"Hidup 100 persen diera new normal, sadar, sehat, produktif dan bahagia tanpa narkoba," pungkasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2020