"Frans Kaisiepo. Kepulauan Raja Ampat dan Tari Tifa Menghiasi Tiga Mata Uang Rupiah. Warga Papua Barat dapat melakukan penukaran mulai, Selasa (20/12)" 

Manokwari (Antara Papua Barat)-Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Papua Barat mulai mensosialisasikan peredaran uang negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) pecahan baru.

Kepala Kantor Perwakilan BI Papua Barat Agus Hartanto di Manokwari, Senin mengatakan, BI sudah mencetak uang baru pecahan Rp.100 hingga Rp.100 ribu. Peluncuran pemberlakukan dan peredaran mata uang tersebut dilaksanakan di Jakarta dan Kantor BI diseluruh Indonesia, Senin.

"Sejak diresmikan bapak presiden Joko Widodo, hari ini mata uang tersebut sudah beredar dan berlaku sebagai alat transaksi yang sah di seluruh wilayah Indonesia," kata Agus.

Dia menyebutkan, seluruhnya sebanyak 11 pecahan yang terdiri dari uang logam pecahan Rp.100 hingga Rp.1000 dan uang kertas dari Rp.1000 hingga Rp.100 ribu.

Agus mengutarakan, terdapat tiga ciri utama pada uang baru tersebut. Masing-masing bergambar pahlawan, pemandangan alam Indonesia, dan tarian adat nusantara.
    
"Di Papua Barat ada tiga icon yang masuk dalam mata uang baru ini. Yakni gambar pahlwan Frans Kaisiepo pada uang pecahan Rp.10 ribu, tarian tifa pada pecahan Rp.1000 dan keindahan alam Raja Ampat pada pecahan Rp.100 ribu," ungkapnya.
    
Selain sebagai penghormatan dan rasa cinta terhadap para pahlawan, kata dia, pemilihan icon ini bertujuan untuk menumbuhkan kebanggaan terhadap keindahan alam dan tarian adat di seluruh negeri ini.
    
Dia menyebutkan, mata uang NKRI emisi 2016 dilengkapi beberapa unsur pengamanan untuk menghindari praktik pemalsuan uang. Antara lain gambar tersembunyi, tinta berubah warna, benang pengaman dan anti copy.
    
Agus menekankan, menyusul peluncuran uang baru tidak serta merta BI menghentikan pembelakukan mata uang lama. 
    
"Uang lama masih berlaku, masyarakat masih bisa bertransaksi dengan uang lama. Penukaran uang lama pun masih terus dilayani," katanya lagi.
      
Dia menambahkan, BI pusat sudah mendistribusikan uang pecahan baru tersebut keseluruh daerah, Sehingga penukaran sudah bisa dilakukan di kantor-kantor perbankan mulai, Selasa (20/12).
      
"Namun jumlahnya masih terbatas, karena Peruri (Perusahaan Percetakan Uang Republik Indonsia) belum mencetak dalam jumlah yang banyak. Pencetakan akan dilakukan secara bertahap," pungkasnya.(*)   


Pewarta: Toyiban

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2016