Penerima Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT)  yang merupakan warga prasejahtera di Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat  sebanyak 1.943 Keluarga Penerima Manfaat (KPM).

BPNT merupakan peralihan dari bantuan sosial beras sejahtera (rastra) atau yang dulu dikenal dengan beras miskin atau raskin. Program ini digulirkan Kementerian Sosial RI bekerja sama dengan Bank Rakyat Indonesia dan Bulog.

Dengan pola baru ini, warga prasejahtera tidak lagi menerima bantuan beras secara langsung tetapi dalam bentuk saldo rekening sebesar Rp110 ribu/bulan. Setiap KPM akan diberikan kartu elektronik (semacam ATM) untuk ditukarkan dengan komiditi pangan berupa beras melalui e-warung yang ditunjuk sebagai agen BRI.

“Perubahan dari Rastra ke BPNT mengacu pada 6 T. Yaitu tepat sasaran, tepat jumlahnya, tepat waktu, tepat administrasi, tepat laporan dan tepat kualitasnya,“ kata Kepala Dinas Sosial Teluk Wondama Eka Wosiri di Wasior, Selasa.

Ia mengutarakan, penyaluran BPNT untuk Provinsi Papua Barat sudah diluncurkan di Taman Masasoya Wasior pada Sabtu pekan lalu

Launcing dilakukan Bupati Teluk Wondama Bernadus Imburi bersama dengan Kepala Cabang BRI Manokwari Rits Jakobus de Fretes bersama perwakilan dari Bulog Sub Divre Manokwari.

Eka menjelaskan, penerima BPNT di Wondama terdiri atas 936 KPM yang tersebar pada 13 distrik serta 1007 KPM yang tercatat sebagai penerima Program Keluarga Harapan (PKH). Jumlah tersebut diakui belum sesuai dengan jumlah penduduk miskin di Wondama sebagaimana data dari Badan Pusat Statistik.

Oleh karena itu, Dinas Sosial akan terus melakukan pembaharuan data agar ke depan semua keluarga prasejahtera di Wondama bisa terkover dalam program BPNT.

“Tujuan dari BPNT itu adalah orang fakir miskin. Kita di Wondama jumlahnya 10 ribu lebih sesuai data BPS tetapi kami baru mendapatkan sekitar 3000 lebih yang menerima bantuan,“ ujar Mantan Staf Ahli Bupati ini.

Untuk menjamin kelancaran penyaluran BPNT di Wondama, menurut Asisten Manajer Pemasaran Mikro BRI Unit Wasior Darwin E Sitorus, pihaknya telah menyiapkan agen-agen di setiap distrik sebagai pengelola e-warung untuk melayani pencairan BNPT.

“Kita sudah siapkan agen BRILink yang berbasis satelit pada 10 distrik yang masih blankspot (belum terjangkau internet) supaya masyarakat bisa mengakses bantuan lewat e-warung. Jadi daerah yang belum ada sinyal telkomsel dapat mengakes pada e-warung berbasis satelit tadi,“ ucap Darwin.

Pewarta: Zack Tonu B

Editor : Key Tokan A


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2019