Manokwari (ANTARA)-Tim Nawacita Presiden Republik Indonesia pekan lalu menyambangi Kabupaten Manokwari, Papua Barat, untuk menggali informasi sekaligus menjaring aspirasi masyarakat terkait sejumlah program utama pemerintah pusat di daerah tersebut.

Kunjungan Tim Nawacita, Ruri Jumar Saef mewakili Dewan Pembina Joko Daryanto yang juga adalah adik dari Jokowi bersama beberapa anggota tim dari Jakarta ini didampingi legislator dari DPR Papua Barat Xaverius Kameubun.

Selama empat hari di Manokwari, rombongan melakukan kunjungan ke sejumlah lokasi, antara lain Kampung Arowi Distrik Manokwari Timur, Satuan Pemukiman (SP) II dan SP IV wilayah Distrik Prafi serta SP VIII wilayah Distrik Masni.

Rombongan juga menyempatkan waktu untuk berbincang dengan Bupati Manokwari Demas Paulus Mandacan.

Ruri yang dihubungi dari Manokwari, Minggu, mengutarakan, Presiden Joko Widodo melalui program nawacita telah melaksanakan pembangunan infrastruktur di seluruh wilayah.

"Pada infrastruktur jalan, presiden telah membangun jalan Trans Sumatera, trans Kalimantan, Trans Jawa, Trans Sulawesi dan Trans Papua. Presiden pun membangun pelabuhan untuk integrasikan program tol laut di seluruh Indonesia," katanya.

Presiden juga melaksanakan program rehabilitasi Bandar Udara di hampir seluruh wilayah Indonesia. Untuk menggenjot produksi pangan pemerintah membangun bendungan dan bendung untuk memperlancar irigasi pertanian.

Pada bidang pangan, menurutnya presiden sangat konsen untuk meningkatkan produktifitas tanaman pangan. Hal itu dilakukan untuk mewujudkan kemandirian pangan di setiap wilayah.

"Untuk produksi beras nasional, Indonesia saat ini sudah surplus. Terbukti, program pertanian yang digenjot selama tiga tahun terakhir ini mampu mendongkrak produksi luar biasa," kata dia.

Presiden lanjutnya, meluncurkan program cetak sawah dan dilaksanakan untuk membuka 1 juta hektare sawah baru di luar wilayah Jawa. Papua Barat menjadi salah satu wilayah yang menerima program tersebut.

Presiden juga telah melaksanakan program rehabilitasi jaringan irigasi desa seluas 3 juta hektare dan landlefroom 9 juta hektare.

"Program landlefrom diberikan dalam bentuk bantuan sertifikat gratis dan perubahan status kawasan HPK. Hal ini bertujuan meningkatkan produksi tanaman pangan baik padi maupun palawija.

Menurut Ruri, presiden pun menginginkan kelembagaan ekonomi masyarakat di tingkat kampung atau desa terus ditingkatkan. Diantaranya melalui pembentukan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) atau koperasi desa.

BUMDes diharapkan menjadi pilar dalam pengembangan ekonomi desa. Masyarakat harus mandiri dan sejatera melalui optimalisasi potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia di desanya.

Selama empat hari blusukan di Manokwari, ujarnya mengungkapkan, pihaknya banyak menerima masukan dari masyarakat, baik pada bidang infrastruktur, pertanian maupun perikanan.

"Seperti masyarakat di wilayah transmigrasi, mereka sangat mengharapkan program irigasi. Selain itu ada juga kerusakan sawah yang terjadi akibat banjir sungai Wariori," ujarnya.

Informasi tersebut akan disampaikan kepada presiden agar segera disikapi dan dijawab melalui program pembangunan.

Pada kunjungan tersebut, tim juga menemui Wakil Bupati Pegunungan Arfak Marinus Mandacan dan kepala Bappeda setempat. Pada pertemuan ini, tim Nawacita mendapat masukan terkait pembangunan infrastruktur.

Infrastruktur seperti jalan, jembatan dan pembangunan lain di daerah otonomi baru ini masih memerlukan perhatian serius. Di daerah ini pun masih ada sejumlah kampung yang terisolir.

"Pegunungan Arfak punya potensi besar pada sektor pertanian, pariwisata maupun potensi energi terbarukan, namun Infrastruktur masih menjadi kendala terbesar. Ini tantangan baik bagi pemerintah pusat maupun daerah," pungkasnya.

Xaverius Kameubun menyampaikan terimakasih atas kunjungan tim Nawacita di Manokwari. Ia berharap, masukan yang diperoleh di daerah ini disampaikan kepada presiden.

"Masih banyak tugas pembangunan yang harus dilakukan di Papua Barat. Kami berharap pembangunan di Papua Barat terus ditingkatkan," katanya.

Menurutnya, Papua Barat memiliki potensi besar diberbagai sektor, namun masih terkendala masalah infrastruktur dan SDM.

Untuk itu ia berharap, program pemerintah pusat juga merambah pada pembangunan SDM. Disisi lain, ia berharap para kepala daerah proaktif menyambut program pusat.***

Pewarta: Toyiban

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2017