Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Jayapura, Papua mengembangkan lahan pertanian seluas 19 ribu hektare di Distrik Muara Tami untuk mendukung program ketahanan pangan nasional di daerah setempat.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Jayapura Jean Rollo di Jayapura, Jumat (8/11), mengatakan pertanian merupakan modal utama dalam produksi komoditas, seperti padi ubi jalar, dan sayur-sayuran sehingga harus diperhatikan pada masa mendatang.

"Karena lahan pertanian khususnya pada daerah sentra pangan mulai terkikis seiring pembangunan yang terus terjadi di Kota Jayapura," katanya.

Ia menyebut pada 2020 lahan pertanian di Distrik Muara Tami terjadi penurunan 50 hektare akibat alih fungsi dan hingga saat ini tersisa 19 ribu hektare.

Oleh karena itu, pihaknya terus melakukan pengawasan lahan guna menjaga keberlangsungan hasil produksi pertanian di ibu kota Provinsi Papua tersebut.

"Pengawasan akan terus dilakukan ke depan supaya lahan yang ada tidak lagi beralih fungsi tetapi menjadi sentra pangan di kota Jayapura," ujarnya.

Pihaknya juga mengajak masyarakat setempat tidak menjual tanah namun memanfaatkan untuk menanam cabai dan sayuran guna pemenuhan dan peningkatan ekonomi keluarga.

Dia menambahkan lahan yang tersedia di Distrik Muara Tami juga akan ditanami padi jenis Inpari IR Zinc sebagai upaya penurunan stunting.

"Kemudian komoditas lain seperti cabai, bawang merah, dan sayuran namun komoditas padi merupakan program prioritas yang terus dikembangkan guna pemenuhan kebutuhan masyarakat Kota Jayapura," katanya.

 

Pewarta: Ardiles Leloltery

Editor : Evarianus Supar


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024