Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) melakukan upaya pencegahan radikalisme dan terorisme di Provinsi Papua Barat melalui festival pelajar yang dinamai Youth of Indonesia (YOI).
Ketua Tim Pengelolaan Kinerja BNPT M. Unggul Abdul Fatah di Manokwari, Selasa mengatakan, BNPT menggandeng Forum Koordinasi Pencegahan Teroris (FKPT) Papua Barat untuk melaksanakan festival pelajar YOI tersebut.
"BNPT terus mendorong agar setiap daerah atau provinsi di Indonesia jangan melupakan para pemudanya agar mereka tidak terpapar paham radikalisme dan terorisme," katanya.
Melalui Festival YOI para pemuda di Papua Barat didorong untuk melakukan kegiatan untuk unjuk kreativitas dengan tidak melupakan nilai-nilai kearifan lokal.
Selain untuk mencegah budaya asing negatif hingga pemahaman radikalisme, para pemuda di daerah harus didorong untuk menunjukkan bakat dan membawa budaya lokal ke tingkat nasional.
"Fetival YOI menunjukkan bahwa Indonesia memiliki budaya dan kearifan lokal yang sangat kuat dan bisa mencegah paham-paham radikalisme dan terorisme," ujarnya.
Ia menjelaskan, BNPT peduli terhadap kegiatan kepemudaan karena beberapa waktu belakangan pihaknya menemukan 5-10 orang pelaku terorisme usianya masih cukup muda yaitu 20-30 tahun.
Pemuda yang terpapar paham radikalisme dan terorisme rata-rata bermula tidak memiliki kegiatan positif sehingga akhirnya terkena paparan dari media sosial dan internet.
"Pemuda yang tidak memiliki kegiatan positif cenderung akan melakukan eksplorasi berbagai macam hal di internet dan dikhawatirkan mereka terekspos paham-paham radikal," ujarnya.
Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Teroris (FKPT) Papua Barat Musa Kamudi mengatakan, Festival YOI dilaksanakan 8-9 Oktober 2024 yang diawali dengan podcast yang akan membahas peran generasi muda dalam menangkal radikalisme.
Sedangkan hari kedua digelar lomba seni, seperti pementasan tarian, puisi, menyanyi solo, vokal grup, band yang diikuti 23 pelajar dari delapan SMA/SMK di Kabupaten Manokwari dan Manokwari Selatan.
Tidak hanya untuk tingkat daerah, peserta terbaik dari Festival YOI akan dipilih untuk mengikuti festival YOI tingkat nasional pada Desember 2024.
"Festival YOI ini sudah ketiga kalinya diselenggarakan di Papua Barat, bagaimana kita bisa merangkul generasi muda untuk melaksanakan berbagai macam kegiatan positif," ujarnya.
Ia berharap kegiatan tersebut selain mendorong generasi muda untuk berkreasi untuk hal yang positif agar tidak terpapar paham radikalisme dan terorisme, festival ini juga menjunjung persatuan dan kesatuan dari berbagai macam suku dan adat istiadat di Indonesia.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BNPT cegah radikalisme di Papua Barat melalui YOI
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024
Ketua Tim Pengelolaan Kinerja BNPT M. Unggul Abdul Fatah di Manokwari, Selasa mengatakan, BNPT menggandeng Forum Koordinasi Pencegahan Teroris (FKPT) Papua Barat untuk melaksanakan festival pelajar YOI tersebut.
"BNPT terus mendorong agar setiap daerah atau provinsi di Indonesia jangan melupakan para pemudanya agar mereka tidak terpapar paham radikalisme dan terorisme," katanya.
Melalui Festival YOI para pemuda di Papua Barat didorong untuk melakukan kegiatan untuk unjuk kreativitas dengan tidak melupakan nilai-nilai kearifan lokal.
Selain untuk mencegah budaya asing negatif hingga pemahaman radikalisme, para pemuda di daerah harus didorong untuk menunjukkan bakat dan membawa budaya lokal ke tingkat nasional.
"Fetival YOI menunjukkan bahwa Indonesia memiliki budaya dan kearifan lokal yang sangat kuat dan bisa mencegah paham-paham radikalisme dan terorisme," ujarnya.
Ia menjelaskan, BNPT peduli terhadap kegiatan kepemudaan karena beberapa waktu belakangan pihaknya menemukan 5-10 orang pelaku terorisme usianya masih cukup muda yaitu 20-30 tahun.
Pemuda yang terpapar paham radikalisme dan terorisme rata-rata bermula tidak memiliki kegiatan positif sehingga akhirnya terkena paparan dari media sosial dan internet.
"Pemuda yang tidak memiliki kegiatan positif cenderung akan melakukan eksplorasi berbagai macam hal di internet dan dikhawatirkan mereka terekspos paham-paham radikal," ujarnya.
Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Teroris (FKPT) Papua Barat Musa Kamudi mengatakan, Festival YOI dilaksanakan 8-9 Oktober 2024 yang diawali dengan podcast yang akan membahas peran generasi muda dalam menangkal radikalisme.
Sedangkan hari kedua digelar lomba seni, seperti pementasan tarian, puisi, menyanyi solo, vokal grup, band yang diikuti 23 pelajar dari delapan SMA/SMK di Kabupaten Manokwari dan Manokwari Selatan.
Tidak hanya untuk tingkat daerah, peserta terbaik dari Festival YOI akan dipilih untuk mengikuti festival YOI tingkat nasional pada Desember 2024.
"Festival YOI ini sudah ketiga kalinya diselenggarakan di Papua Barat, bagaimana kita bisa merangkul generasi muda untuk melaksanakan berbagai macam kegiatan positif," ujarnya.
Ia berharap kegiatan tersebut selain mendorong generasi muda untuk berkreasi untuk hal yang positif agar tidak terpapar paham radikalisme dan terorisme, festival ini juga menjunjung persatuan dan kesatuan dari berbagai macam suku dan adat istiadat di Indonesia.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BNPT cegah radikalisme di Papua Barat melalui YOI
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024