Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya (Pemprov PBD) terus melakukan akreditasi di setiap fasilitas kesehatan (faskes) berupa puskesmas dan rumah sakit di wilayah itu sebagai upaya meningkatkan mutu layanan kesehatan dalam menjawab kebutuhan kesehatan masyarakat.
Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DKPP-KB) Provinsi Papua Barat Daya, Naomi Netty di Sorong, Sabtu, menjelaskan peningkatan mutu layanan kesehatan melalui akreditasi fasilitas kesehatan merupakan bagian dari implementasi transformasi kesehatan terdiri atas, transformasi layanan primer, layanan rujukan, sistem pertahanan kesehatan, sistem pembiayaan kesehatan, sumber daya kesehatan dan teknologi kesehatan.
"Hasil dari implementasi transformasi kesehatan itu mengarah kepada Papua Barat Daya sehat, cerdas dan sejahtera yang pada akhirnya dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat yang ada di tanah ini," jelas dia.
Dia menyebutkan, kegiatan peningkatan mutu pelayanan di setiap fasilitas kesehatan melalui
akreditasi puskesmas dan rumah sakit, terdiri atas 76 puskesmas terakreditasi dan 18 puskesmas dalam persiapan survei akreditasi.
akreditasi puskesmas dan rumah sakit, terdiri atas 76 puskesmas terakreditasi dan 18 puskesmas dalam persiapan survei akreditasi.
"Ini menunjukkan bahwa Pemerintah Papua Barat Daya dan enam kabupaten kota memberikan perhatian yang maksimal terhadap layanan kesehatan," kata dia.
Dari enam kota dan kabupaten di Provinsi Papua Barat Daya, sebanyak tiga daerah yakni Kota Sorong, Kabupaten Sorong dan Kabupaten Sorong Selatan sudah 100 persen akreditasi puskesmas yang ada di wilayah itu.
"Jadi sebanyak tiga daerah di Papua Barat Daya yang sudah 100 persen melakukan akreditasi puskesmas," beber dia.
Sementara jumlah rumah sakit di Papua Barat Daya sebanyak 11 rumah sakit, terdiri atas enam rumah sakit akreditasi paripurna, tiga rumah sakit akreditasi utama dan dua rumah sakit sedang dalam persiapan akreditasi.
"Kita berharap dengan adanya akreditasi ini mutu layanan di setiap fasilitas kesehatan lebih maksimal ke depan," harap dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024