Manokwari (ANTARA)-Jumlah pengunjung Taman Nasional Teluk Cenderawasih sejak Januari hingga Oktober tahun 2017 sudah menembus angka 2.000 lebih.

Kepala Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih (BBTNTC) Ben G Saroy di Manokwari, Minggu, mengatakan, pengunjung taman nasional yang mencakup wilayah Provinsi Papua Barat dan Papua itu masih bisa dipacu melalui pengelolaan pariwisata secara baik.

Menurutnya, banyak potensi sumber daya alam dan budaya yang dapat dikembangkan sebagai obyek pariwisata.

"Taman Nasional inikan meliputi Kabupaten Teluk Wondama dan Manokwari Selatan Papua Barat serta Nabire Papua. Saat ini yang sudah terkenal baru wild shark atau pusat hiu paus di Kwatisore, Nabire," katanya.

Potensi lain cukup banyak terdapat di wilayah Kabupaten Teluk Wondama, seperti wilayah Pulau Auri, Purup dan pulau-pulau lain di daerah tersebut.

Dia menyebutkan, hingga Oktober 2017 pengunjung taman nasional sebanyak 2.044 orang. Sebagian besar wisatawan masuk melalui Nabire.

"Ada tiga pintu masuk yang bisa diakses. Selain Nabire pengunjung juga bisa masuk melalui Yendou Teluk Wondama, dan Gunung Botak Manokwari Selatan," katanya.

Dia menambahkan, pengunjung sejauh ini masih didominasi oleh wisatawan asing.

"Dari 2.044 itu, 1.637 diantaranya wisatawan mancanegara. 397 wisatawan dalam negeri dan sisanya peneliti," ujarnya lagi.

Saat ini, lanjutnya, pendampingan terhadap Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) pengelola desa wisata masih dilakukan bersama Word Wide Fun (WWF) Indonesia. Pendampingan dilakukan antara lain di Kwatisore-Nabire, Yomakan dan Aisandami-Teluk Wondama.

BBTNTC pun sedang mendorong regulasi baik berupa peraturan daerah maupun peraturan bupati tentang pengelolaan desa wisata di daerah tersebut.

"Pengelolaan taman nasional ini berbasis masyarakat sehingga kita kembangkan konsep ekowisata. Kami ingin masyarakat punya pendapatan begitu juga negara dalam hal ini pemerintah daerah," katanya lagi.(***)

Pewarta: Toyiban

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2017