PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) RU VII Kasim menyalurkan bantuan bagi korban bencana alam di Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, sebagai respon cepat terhadap kondisi darurat.

Area Manager Communication, Relelation CSR & Compliance KPI RU VII Kasim, Ferdy Saputra dalam keterangan yang diterima di Sorong, Kamis, menjelaskan kontribusi terhadap situasi darurat tanggap kebencanaan sebagai bentuk Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) perusahaan.

“Ini komitmen perusahaan sekaligus wujud sinergi dengan pemerintah dalam tanggap kebencanaan,” katanya. 

Bantuan ini menyusul musibah banjir bandang dan tanah longsor di beberapa kabupaten di Sumatera Barat (Sumbar). Penyaluran bantuan ini diserahkan kepada masyarakat di posko siaga bencana Jorong Pagu, Desa Pagu, Nagari Pandai Sikek, Kecamatan Kali Koto, Kabupaten Tanah Datar.

Adapun bantuan yang diberikan berupa puluhan paket sembako, paket kesehatan, dan puluhan perlengkapan sekolah. "Jenis bantuan yang kami salurkan mengacu pada kebutuhan masyarakat di lokasi bencana berdasarkan laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat,” kata Ferdy.

Kabid Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Tanah Datar Suci Indriani mengapresiasi kepedulian Kilang Kasim bagi warga terdampak bencana, khususnya di Tanah Datar. “Bantuan ini segera kami distribusikan ke masyarakat terdampak,” ungkapnya.

Sebelumnya PT KPI mengirimkan bantuan bagi para penyintas di beberapa kabupaten lain. Donasi berasal dari keluarga besar PT KPI yang bersumber dari pekerja dan keluarganya serta organisasi di lingkungan perusahaan.

Sebelumnya banjir bandang dan tanah longsor menghantam beberapa titik di kawasan Gunung Merapi pada Sabtu (11/5) sekitar pukul 21.00 WIB. Bencana ini dipicu oleh hujan deras dengan intensitas tinggi.

Tiga daerah selanjutnya ditetapkan berstatus tanggap darurat yaitu Kabupaten Agam, Tanah Datar, dan Padang Panjang sejak 11 - 25 Mei 2024.

Data terkini BPBD Sumbar, tercatat 67 orang meninggal dunia, 20 orang hilang, 46 orang luka-luka, dan 4.157 orang mengungsi. Sedangkan kerusakan bangunan sejumlah 228 rumah rusak berat, 149 rumah rusak sedang, 144 rumah rusak ringan, 11 bangunan pendidikan rusak, 49 toko rusak, 24 ruas jalan terdampak, satu unit fasilitas kesehatan terdampak, 36 jembatan terdampak, dan sembilan jembatan terputus, serta 30 rumah ibadah terdampak.
 

Pewarta: Yuvensius Lasa Banafanu

Editor : Evarianus Supar


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024