Dinas Perhubungan Provinsi Papua Tengah menyebutkan bakal memulai pembangunan penambahan landasan Bandara Nabire sepanjang 900 meter menjadi 2.500 meter agar dapat didarati pesawat yang lebih besar dan memperluas konektivitas udara.
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Papua Tengah, Washington Lumban Gaol dalam keterangan di Jayapura, Minggu, mengatakan penambahan panjang landasan bandara ini dapat memiliki berbagai manfaat.
“Dengan penambahan 900 meter maka ke depan Bandara Nabire yang baru memiliki panjang keseluruhan 2.500 meter,” katanya.
Menurut Washington, saat ini panjang landasan bandara masih 1.600 meter untuk pihaknya berharap adanya dukungan dari seluruh masyarakat agar pengerjaan dapat selesai tepat waktu.
“Kami bekerja keras agar pembangunan ini bisa berjalan dengan baik dan tepat sasaran,” ujarnya.
Dia menjelaskan penambahan landasan bandara tersebut juga merupakan salah satu program yang diwacanakan Pemprov Papua Tengah untuk mensejahterakan masyarakat.
“Dengan diperpanjang landasan bandara maka berdampak besar terhadap peningkatan kapasitas penerbangan dan mendukung pertumbuhan ekonomi di Papua Tengah,” katanya.
Dia menambahkan selain itu pihaknya juga melakukan penimbunan lahan pada sisi utara arah laut hal ini sebagai alat penunjang keselamatan pesawat dan pagar lahan.
Menurut Washington, saat ini panjang landasan bandara masih 1.600 meter untuk pihaknya berharap adanya dukungan dari seluruh masyarakat agar pengerjaan dapat selesai tepat waktu.
“Kami bekerja keras agar pembangunan ini bisa berjalan dengan baik dan tepat sasaran,” ujarnya.
Dia menjelaskan penambahan landasan bandara tersebut juga merupakan salah satu program yang diwacanakan Pemprov Papua Tengah untuk mensejahterakan masyarakat.
“Dengan diperpanjang landasan bandara maka berdampak besar terhadap peningkatan kapasitas penerbangan dan mendukung pertumbuhan ekonomi di Papua Tengah,” katanya.
Dia menambahkan selain itu pihaknya juga melakukan penimbunan lahan pada sisi utara arah laut hal ini sebagai alat penunjang keselamatan pesawat dan pagar lahan.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024