Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyebutkan Bandara Douw Aturure Nabire, Papua Tengah, yang mulai beroperasi penuh pada Kamis ini semakin membuka aksesibilitas masyarakat di wilayah tertinggal, terpencil, terluar dan perbatasan (3T).
Bandara Douw Aturure Nabire sebelumnya telah diresmikan pada November 2023 dan pada Kamis ini mulai beroperasi secara penuh pada pukul 09.00 WIT.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub M. Kristi Endah Murni dalam keterangannya di Jakarta, Kamis, mengapresiasi dukungan kementerian/lembaga terkait serta pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten, DPRD provinsi dan DPRD setempat yang telah bekerja sama untuk kelancaran perpindahan dan pengoperasian bandara dari Bandara Nabire Lama ke Bandara Douw Aturure.
"Terima kasih atas dukungan seluruh pihak sehingga hari ini Bandara Douw Aturure Nabire bisa beroperasi penuh. Semoga bermanfaat untuk mengakomodir lebih banyak lagi kebutuhan masyarakat akan pelayanan transportasi udara, dan semakin membuka aksesibilitas masyarakat di wilayah 3TP. Mari bersama-sama kita jaga dan ikut serta dalam menciptakan keselamatan dan keamanan penerbangan," kata Kristi.
Pengoperasian tersebut juga telah sesuai dengan ketentuan pada aeronautical information publication (AIP) yang tercatat, sekaligus secara resmi menutup Bandara Nabire lama.
Bandara Douw Aturure dibangun dengan ukuran runway 1.600 x 30 meter, ukuran apron 367,5 x 100 meter sehingga dapat didarati pesawat tipe ATR 72. Untuk terminal penumpang, bandara itu memiliki luas terminal 6.320 m2 yang dapat menampung kapasitas hingga 287.000 penumpang per tahun.
Sementara itu, Plt. Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Douw Aturure Juprianto Pali menyampaikan Bandara Douw Aturure akan melayani penerbangan perintis pergi pulang (PP) dengan maskapai Smart Aviation untuk rute Nabire-Enarotali, Nabire-Illu, Nabire-Mulia, Nabire-Faowi, Nabire-Ilaga, Nabire-Waghete, dan Nabire-Bilorai.
Sedangkan, untuk maskapai Wings Air melayani rute Nabire-Rendani, Nabire-Timika, dan Nabire-Sentani.
"Sebelum memindahkan operasional penerbangan ini, kami sudah melalukan rapat koordinasi dengan seluruh stakeholder terkait, termasuk dengan Pemerintah Provinsi Papua Tengah dan Pemerintah Kabupaten Nabire. Kami sudah memastikan kesiapan dari AirNav Indonesia, BMKG, Depo Pertamina, PLN, Telkom, pihak keamanan, dinas perhubungan serta ketersediaan air bersih di Bandara Douw Aturure Nabire," kata Juprianto.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Bandara Douw Aturure Nabire permudah akses masyarakat di wilayah 3TP