Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Maybrat, Papua Barat Daya, mengalokasikan anggaran senilai Rp300 juta untuk rehabilitasi Masjid Al-Ikhsan Ayamaru pada tahun ini.
Kepala Disdik Maybrat Kornelius Kambu di Kumurkek, Sabtu, mengatakan proses penandatanganan Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD) dilakukan di Masjid Al-ikhsan Ayamaru.
"Untuk Kabupaten Maybrat sendiri terdapat 37 siswa yang statusnya beragama Islam. Ketika jam mata pelajaran agama, mereka tidak ikut karena tidak ada guru studi agama Islam. Karena pembinaan akhlak dan mental spiritual itu penting, maka Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Maybrat melalui Disdik mengalokasikan anggaran Rp300 juta untuk merehabilitasi Masjid Ayamaru," kata Kornelius.
Ia melanjutkan anggaran khusus renovasi gedung dan honor imam masjid perlu dilakukan dalam rangka memberikan pembelajaran agama Islam bagi siswa-siswi dari Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Atas (SMA.
"Setelah imam masjid memberikan materi kepada para siswa, selanjutnya imam masjid membuat surat keterangan untuk disampaikan kepada pihak sekolah sehingga dewan guru mengisi nilai rapor mereka," kata Kornelius.
Ia menegaskan Pemkab Maybrat tidak bisa menutup diri karena apa yang dilakukan ini merupakan bagian dari penerapan pendidikan dasar bagi setiap anak bangsa.
Kabupaten Maybrat 98 persen beragama Kristen dan 2 persen penduduk beragama Islam.
"Toleransi antar-umat beragama itu penting karena semua berkomitmen membangun Maybrat lebih sejahtera ke depan," jelas Kornelius.
Selain itu personel Kodim/1809 dan Polres Maybrat, kata dia, tidak semuanya beragama Kristen, ada yang Muslim. Anak-anak mereka membutuhkan pelajaran agama Islam.
Ia mengatakan Pemkab Maybrat telah mengalokasikan anggaran senilai Rp600 juta untuk Yayasan Pendidikan Kristen (YPK) dan Rp500 juta untuk Yayasan Pendidikan dan Persekolahan Katolik (YPPK).
Sementara itu Ketua Masjid Al-ikhsan Ayamaru Sirajuddin Tabah menyampaikan terima kasih kepada Disdik karena bisa memberikan hibah kepada Masjid Al-ikhsan.
"Anggaran tersebut pasti akan membantu kami untuk melakukan renovasi masjid yang sudah mulai rapuh ini, tetapi juga kami akan melakukan pembelajaran bagi anak-anak kita," kata Sirajudin.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024
Kepala Disdik Maybrat Kornelius Kambu di Kumurkek, Sabtu, mengatakan proses penandatanganan Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD) dilakukan di Masjid Al-ikhsan Ayamaru.
"Untuk Kabupaten Maybrat sendiri terdapat 37 siswa yang statusnya beragama Islam. Ketika jam mata pelajaran agama, mereka tidak ikut karena tidak ada guru studi agama Islam. Karena pembinaan akhlak dan mental spiritual itu penting, maka Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Maybrat melalui Disdik mengalokasikan anggaran Rp300 juta untuk merehabilitasi Masjid Ayamaru," kata Kornelius.
Ia melanjutkan anggaran khusus renovasi gedung dan honor imam masjid perlu dilakukan dalam rangka memberikan pembelajaran agama Islam bagi siswa-siswi dari Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Atas (SMA.
"Setelah imam masjid memberikan materi kepada para siswa, selanjutnya imam masjid membuat surat keterangan untuk disampaikan kepada pihak sekolah sehingga dewan guru mengisi nilai rapor mereka," kata Kornelius.
Ia menegaskan Pemkab Maybrat tidak bisa menutup diri karena apa yang dilakukan ini merupakan bagian dari penerapan pendidikan dasar bagi setiap anak bangsa.
Kabupaten Maybrat 98 persen beragama Kristen dan 2 persen penduduk beragama Islam.
"Toleransi antar-umat beragama itu penting karena semua berkomitmen membangun Maybrat lebih sejahtera ke depan," jelas Kornelius.
Selain itu personel Kodim/1809 dan Polres Maybrat, kata dia, tidak semuanya beragama Kristen, ada yang Muslim. Anak-anak mereka membutuhkan pelajaran agama Islam.
Ia mengatakan Pemkab Maybrat telah mengalokasikan anggaran senilai Rp600 juta untuk Yayasan Pendidikan Kristen (YPK) dan Rp500 juta untuk Yayasan Pendidikan dan Persekolahan Katolik (YPPK).
Sementara itu Ketua Masjid Al-ikhsan Ayamaru Sirajuddin Tabah menyampaikan terima kasih kepada Disdik karena bisa memberikan hibah kepada Masjid Al-ikhsan.
"Anggaran tersebut pasti akan membantu kami untuk melakukan renovasi masjid yang sudah mulai rapuh ini, tetapi juga kami akan melakukan pembelajaran bagi anak-anak kita," kata Sirajudin.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024