Perusahaan produksi minyak dan gas bumi Join Operating Body (JOB) Pertamina Petrochina, Salawati, Papua Barat, membantah limbahnya mencemari Sungai Maralol sebagaimana yang laporan masyarakat adat setempat.

Humas SKK Migas Perwakilan Papua dan Maluku, Galih W Agusetiawan di Sorong, Jumat mengatakan, pihaknya telah mendapat pengaduan dari masyarakat Salawati, Bapak Mesak Moifilit yang menemukan ikan di Sungai Maralol mati diduga akibat limbah JOB Pertamina Petrochina.

Dia mengatakan, SKK Migas telah melakukan pertemuan dengan manajemen JOB Pertamina Petrochina dan perusahaan tersebut telah memastikan bahwa matinya ikan di sungai tersebut sesungguhnya bukan karena limbah perusahaan.

"Setelah heboh di media pihak Polres Sorong atas perintah Kapolda langsung mendatangi lokasi yang diduga pencemaran, namun tidak menemukan adanya indikasi pencemaran lingkungan Sungai Maralol," ujarnya.

Perwakilan Manajemen JOB Pertamina Petrochina Salawati, Dedi Sugiri yang memberikan keterangan terpisah, mengatakan bahwa tidak ada pencemaran Sungai Maralol yang diakibatkan limbah operasi JOB yang ditunjukan oleh pengecekan air yang dilakukan oleh laboratorium independen terakreditasi secara rutin.

Ia menjelaskan, melakukan kegiatan operasi JOB Pertamina Petrochina Salawati melakukan pengelolaan limbah industri sebelum dibuang ke Sungai Maralol. Perusahaan juga mempunyai izin resmi pembuangan air limbah operasi ke sungai.

Dikatakan, perusahaan rutin melakukan pengujian terhadap kualitas air limbah dan air Sungai Maralol setiap tiga bulan dan kemudian melaporkan hasilnya kepada Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sorong dan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Papua Barat.

Menurut dia, terkait laporan masyarakat dugaan pencemaran Sungai Maralol, kami sudah membahas dengan SKK Migas Papua dan Maluku serta Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sorong dan disimpulkan bahwa tidak ada pencemaran sungai tersebut akibat lingkungan JOB.

"Diduga matinya ikan di sungai bukan karena limbah, tetapi kebiasaan masyarakat setempat melakukan penangkapan dengan menggunakan akar kayu bore yang dapat mematikan ikan," ujarnya.

Pewarta: Ernes Broning Kakisina

Editor : Ernes Broning Kakisina


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2019