Perum Bulog Kantor Cabang Sorong, Papua Barat Daya memastikan harga minyak goreng menjangkau kebutuhan pasar dan konsumen di wilayah itu.

Kepala Perum Bulog Kantor Cabang Sorong, Papua Barat Daya Sri Ariandina di Sorong, Minggu, menjelaskan stok minyak goreng jenis Panah Mas sebanyak 80.354 liter dijual dengan harga yang bisa dijangkau masyarakat senilai Rp14.600 hingga Rp14.700 per liter.

"Kalau sekarang kami jual ke rumah pangan kita (RPK) sekitar Rp14.600 sampai Rp14.700, itu kalau jual di tempat, tapi kalau keluar tergantung karena ada biaya buru dan distribusinya," kata Sri Ariandina.

Stok minyak goreng jenis Panah Mas di Bulog Sorong terdapat kemasan 900 ml per botol dan juga lima liter per jerigen.

Dia menjelaskan, penjualan minyak goreng Panah Mas oleh pedagang tidak mengikuti harga eceran tertinggi seperti minyak goreng jenis MinyaKita.

"Kalau untuk jual tidak ada yang namanya HET kalau untuk Panah Mas, silakan mau jual berapa, gitu," ujarnya.

Karena, minyak goreng jenis ini yang disediakan Bulog bukan merupakan barang subsidi melainkan komersil sehingga harganya pun menyesuaikan dengan kebutuhan pasar tanpa mengikuti standar HET.

"Minyak ini termasuk komersil, jadi kami beli maka kami pun harus jual dengan harga terjangkau," ujarnya.

Kendatipun demikian, Bulog memastikan harga minyak goreng Panah Mas tentunya sangat murah bila dibandingkan dengan harga pasaran, sehingga nantinya bisa dijangkau masyarakat.

Dia mengakui bahwa Bulog tidak mendapatkan pasokan minyak goreng jenis MinyaKita sehingga pihaknya kini hanya mendapatkan minyak premium jenis Panah Mas.

"Kalau dulu HET untuk MinyaKita itu Rp14 ribu, sampai saat ini kami tidak dapat MinyaKita itu, kecuali daerah Sulawesi. Produsen tidak mau memberikan ke kami karena dihitung-hitung harga angkutan sudah naik, jadi mereka tidak memasok MinyaKita kepada kami lagi," ucapnya.

Pewarta: Yuvensius Lasa Banafanu

Editor : Evarianus Supar


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024