PT Freeport Indonesia (PTFI) bekerjasama dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Mimika melakukan berbagai upaya untuk menekan penyebaran malaria di masyarakat Poumako, Distrik Mimika Timur, Kabupaten Mimika.
Direktur & EVP Sustainable Development, Claus Wamafma di Timika, Sabtu mengatakan masalah kesehatan di sebagian wilayah Kabupaten Mimika khususnya masalah penyakit malaria mendorong PT Freeport Indonesia (PTFI) melalui divisi Community Health Development (CHD) turut mendukung program kesehatan Pemkab Manokwari.
"Dukungan perusahaan terhadap pengembangan kesehatan di Klinik Poumako akan terus berjalan. Kolaborasi PTFI bersama Dinkes Mimika ini akan membawa manfaat yang baik bagi masyarakat," ujarnya.
Ia mengatakan, Klinik Poumako di wilayah Distrik Mimika Timur merupakan satu klinik pengobatan yang dibangun PTFI dan telah melayani masyarakat sekitar sejak tahun 1992. PTFI juga menyediakan tenaga kesehatan (Nakes) yang bekerja bersama dengan petugas kesehatan dari Dinkes Mimika.
Sejak Juni 2021, Klinik Paumako telah diserahkan PTFI kepada Pemkab Mimika bersama dua klinik lain yakni Klinik SP 9 dan Klinik SP12.
"Kemitraan tersebut merujuk pada Peraturan Presiden (Perpres) No. 38 /tahun 2015 terkait Publik Private Partnership (PPP) atau kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) yang mengatur skema penyediaan infrastruktur public yang melibatkan pihak swasta," katanya.
Penanggung jawab Klinik Poumako, dr. Budiman Saragih mengatakan, Dinkes Manokwari telah menugaskan 10 orang tenaga medis di klinik tersebut. Sedangkan PTFI juga menempatkan empat tenaga kesehatan.
"Kami yang bertugas disini melayani masyarakat yang berdomisili di area Paomako, berkolaborasi dengan petugas nakes dari Freeport. Dukungan nakes ini sangat membantu berjalannya proses pengobatan warga di klinik ini," katanya.
Salah satu warga Poumako, Ernestina Kapanmengungkapkan, keberadaan Klinik Paumako sejak tahun 1992 sampai saat ini memiliki kisah yang selalu diingat oleh masyarakat yang pernah mendapat pelayanan kesehatan ini klinik ini.
"Orang tua saya dulu bekerja di klinik ini sejak pertama mulai beroperasi tahun 1992 lalu, saya pun biasa berobat di klinik ini melihat langsung tim Malcon Freeport menggunakan mobil keliling melayani warga di rumah-rumah karena tidak bisa jalan ke klinik," ujarnya.
Fatam Macaweyeau, seorang ibu rumah tangga dari suku Kamoro menceritakan pengalamannya saat mendapat layanan kesehatan dari tim PTFI yang dahulu dikenal dengan sebutan Mantri Malaria Control (Malcon).
"Saya punya pengalaman berobat malaria di klinik Paumako ini, dokter minta saya kontrol ulang lima hari kemudian tetapi saya tidak datang. Lalu saya didatangi petugas Malcon Freeport saat itu datang mendatangi saya di rumah dan antar obat," kata Fatam.
Selain dukungan Nakes, PTFI turut menyediakan obat-obatan untuk warga yang berobat di tiga klinik ini yang berada di area Timika.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024