Timika (ANTARA) - Badan Pengurus Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)melakukan kunjungan ke salah satu mitra yaitu SMA YPPK Teruna Bakti Waena, Jayapura, Senin (10/2) guna membahas keberlanjutan kerja sama pembinaan dan pendidikan putra-putri Amungme dan Kamoro serta lima suku kekerabatan di sekolah itu.
Wakil Direktur Bidang Pemantauan dan Evaluasi Program Hendhaotje Watory di Timika, Selasa, mengatakan pertemuan dengan pihak mitra SMA YPPK Teruna Bakti Waena Kota Jayapura dalam rangka memperkenalkan kepengurusan baru YPMAK, sekaligus membahas bagaimana kelanjutan dari program kerja sama yang sudah berjalan selama ini.
Watory menyebut selama beberapa tahun pelajar penerima program beasiswa YPMAK lebih banyak dikirim ke SMA Lokon di di Manado serta sejumlah sekolah di Pulau Jawa.
Namun sejak 2023, YPMAK mengirim para peserta program beasiswa untuk melanjutkan pendidikan ke sejumlah SMA di Papua.
"Salah satunya yaitu SMA Teruna Bakti menjadi mitra YPMAK untuk membina dan mendidik anak-anak Amungme dan Kamoro serta lima suku kekerabatan di Kabupaten Mimika," jelasnya.
Pada 2023, YPMAK mengirim sebanyak 38 putra-putri Mimika ke SMA Teruna Bakti Jayapura. Saat ini jumlah siswa yang bertahan di sekolah itu tersisa 9 orang, terdiri atas 3 perempuan dan 6 laki-laki. Siswa lainnya kini sudah pindah ke SMA Advent Doyo Baru, Kabupaten Jayapura.
"Kami tertarik kerja sama dengan mitra SMA Teruna Bakti karena salah satu sekolah unggulan dan tertua serta sudah melahirkan banyak pemimpin Papua," kata Watory.
YPMAK sangat berharap agar para pelajar yang didik di sekolah Teruna Bhakti bisa memperoleh pendidikan akademik yang bagus agar mempunyai karakter kuat dalam melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi.
Kerja sama berlanjut
Kepala SMA YPPK Teruna Bakti Cornelia Ragainaga menyebut kendala awal dalam program kemitraan dengan YPMAK sebenarnya karena kurangnya sosialisasi.
Pihak SMA YPPK Teruna Bakti berharap ke depan program kemitraan dengan YPMAK bisa berlanjut.
Sekolah ini memiliki pendidikan unggulan di bidang penguasaan bahasa asing terutama bahasa Inggris, bahasa Jerman dan bahasa Jepang.
"Apalagi dalam program bahasa Jepang ada murid-murid kami yang punya peluang melanjutkan pendidikan ke Jepang," beber Cornelia.
Para siswa SMA YPPK Teruna Bakti juga diberikan materi karya tulis siswa sebelum penamatan sebagai syarat kelulusan. Pihak sekolah menjalin kerja sama dengan Universitas Cenderawasih untuk membina dan meningkatkan kemampuan membuat karya tulis siswa saat mereka duduk di Kelas XII menjelang penamatan studi.
"Kami menyambut positif YPMAK datang dengan tim keuangan sehingga bisa mendampingi dan melakukan monitoring soal pelaporan setiap anak di sekolah," ujarnya.
Leonila Rahandity selaku guru pendamping dan pembina siswa SMA YPPK Teruna Bakti Jayapura yang juga mengurus asrama bagi para pelajar penerima beasiswa YPMAK mengatakan kini tempat penginapan para peserta program beasiswa sudah nyaman dan tanpa terkendala lagi.
Siswa merasa aman
Kerinus Kelabetme, salah seorang peserta program beasiswa YPMAK yang sehari-hari tinggal di Asrama milik SMA Teruna Bhakti dan kini duduk di kelas XI, mengakui sangat bersyukur mendapat beasiswa dan bisa tinggal dengan aman tanpa kendala.
"Semuanya sudah terpenuhi meski tanpa orang tua di sini kami merasa aman sehingga bisa konsentrasi untuk belajar," tuturnya.
Begitu pula dengan siswi kelas XI Ema Belauw, juga mengaku senang dan sudah merasa aman belajar di asrama putri didamping suster atau biarawati.
"Saya alumni Sekolah Asrama Papua di Timika. Sekarang semuanya tersedia, namun kamijuga dituntut harus bisa mandiri," katanya. (*)