Wasior, (Antara) - Sekretaris Daerah Kabupaten Teluk Wondama Denny Simbar mengajak seluruh pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) berlari mewujudkan kemajuan daerah.

Pada pemaparan rencana strategis Sekda, Selasa, Denny mengatakan dibutuhkan kerja keras, komitmen dan integritas yang tinggi seluruh jajaran aparatur sipil negara dalam melakukan terobosan dan percepatan pembangunan daerah.

Menurutnya, langkah percepatan harus dilakukan mengingat Teluk Wondama merupakan salah satu dari 122 daerah tertinggal di Indonesia.

Denny yang baru sehari menjabat Sekda memaparkan tiga indikator utama yang menjadikan Wondama masih menyandang predikat daerah tertinggal.

Pertama, indeks pembangunan manusia (IPM) yang masih rendah. Berdasarkan data BPS, IPM Kabupaten Teluk Wondama pada 2016 baru mencapai 57,16. Wondama berada pada peringkat ke-9 dari 13 kabupaten/kota di Provinsi Papua Barat. Sementara untuk nasional, Wondama berada di peringkat 400-an.

Kedua, jumlah penduduk miskin masih cukup tinggi. BPS mencatat pada 2016 jumlah penduduk miskin di Teluk Wondama sebanyak 37,19 persen dari jumlah penduduk.

Ketiga, pengeluaran perkapita sebulan yang masih rendah yakni sebesar Rp.886.345.000. Ini masih jauh di bawah standar minimum yang ditetapkan BPS yaitu sebesar Rp.1.007.346.

"Makanya perlu ada langkah-langkah percepatan atau afirmasi oleh pemerintah daerah dengan motor penggerak ASN. Kalau ASN tidak bergerak melakukan akselerasi maka mustahil kita bisa mengejar ketertinggalan itu, " ujar mantan Asisten Bidang Administrasi dan Pembangunan Kabupaten Jayapura ini. (*)

Pewarta: Zack Tonu B

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2017