Kepolisian Daerah (Polda) Papua Barat telah melakukan pemeriksaan terhadap lebih kurang 50 saksi terkait kasus pembakaran dua kantor distrik dan satu sekolah di Kabupaten Fakfak.
 
"Sampai sekarang sudah ada 50-an orang yang diperiksa dan dimintai keterangan oleh penyidik," kata Kepala Kapolda Papua Barat Inspektur Jenderal Polisi Daniel Tahi Monang Silitonga di Manokwari, Selasa.
 
Ia menegaskan bahwa pengamanan di Kabupaten Fakfak tetap diperketat dengan adanya tambahan personel Polda sebanyak dua peleton dan satu SSK (satuan setingkat kompi).
 
Optimalisasi pengamanan bermaksud untuk mendukung kelancaran proses pengungkapan kasus, serta mengembalikan situasi kamtibmas yang kondusif seperti sediakala.
 
"Pengamanan dipertebal, sampai sekarang anggota Brimob Polda masih di Fakfak," jelas Daniel Silitonga.
 
Selain itu, kata dia, kepolisian mendapat dukungan dari Pemerintah Provinsi Papua Barat, Pemerintah Kabupaten Fakfak, dan masyarakat setempat.
 
Hal ini berdampak positif terhadap upaya pengungkapan kasus pembakaran yang dilakukan oleh puluhan oknum cepat terungkap.
 
"Masyarakat sudah terbuka dengan penyidik. Mungkin awal-awal mereka takut, doakan saja semoga cepat terungkap," ucap Daniel.
 
Menurut dia dugaan pelaku berafiliasi dengan kelompok yang terorganisir perlu dibuktikan dengan hasil penyelidikan kepolisian.
 
Oleh sebabnya, kepolisian bersama aparat TNI terus memaksimalkan penyelidikan hingga pelaku pembakaran ditangkap.
 
"Dugaan keterlibatan kelompok terorganisir perlu dibuktikan, makanya perlu kerja sama," jelas Kapolda.
 
Asisten II Sekretariat Daerah (Setda) Provinsi Papua Barat Melkias Werinusa memastikan kondisi kamtibmas Kabupaten Fakfak sudah kondusif.
 
Masyarakat Distrik Kramomongga yang sempat mengungsi ke daerah terdekat, telah diupayakan untuk kembali ke rumah masing-masing.
 
"Pemerintah jamin keamanan masyarakat di Fakfak dan kamtibmas telah aman terkendali," jelas Melkias.
 
Perlu diketahui, sebanyak 25 orang tak dikenal melakukan perusakan disertai pembakaran Kantor Distrik Kramomongga, SMP Negeri 4 Kramomongga, dan menganiaya Kepala Distrik Kramamongga Darson Hegemur hingga tewas pada Selasa (15/8) malam sekira pukul 19.30 WIT.
 
Dua hari berselang tepatnya Jumat (18/7) pukul 03.30 WIT, Kantor Distrik Fakfak Tengah, Kabupaten Fakfak ludes terbakar.
 
Kepala Bidang Humas Polda Papua Barat Komisaris Besar Polisi Adam Erwindi mengatakan bahwa, salah seorang saksi melihat penerangan Kantor Distrik Fakfak Tengah sempat padam beberapa menit kemudian terlihat api dari ruangan arsip.
 
Sedangkan peristiwa pembakaran di Distrik Kramomongga dilakukan 25 pelaku yang mengenakan penutup wajah.
 
"Peristiwa pembakaran tiga fasilitas publik masih dilakukan penyelidikan. Tim investigasi sudah dikerahkan," ujar Adam Erwindi.
 

Pewarta: Fransiskus Salu Weking

Editor : Evarianus Supar


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2023