Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya (PBD) telah menyiapkan 10 ribu pohon cabai, yang nantinya disalurkan ke enam kabupaten dan kota sebagai bentuk gerakkan menanam cabai untuk menekan angka inflasi di wilayah itu.

Kepala Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan dan Perikanan Provinsi PBD Absalom Solossa di Sorong, PBD, Rabu, menjelaskan gerakkan tanam cabai ini merupakan bagian dari upaya pemerintah membangun sikap kesadaran masyarakat untuk menanam cabai guna mengambil bagian dalam penurunan angka inflasi.

"Karena, harga cabai saat ini bervariasi mulai dari per kilogram berkisar Rp40 ribu hingga Rp60 ribu, sehingga kita melakukan gerakkan tanam cabai untuk mengantisipasi kondisi itu," jelasnya.

Sebanyak 10 ribu pohon cabai ini, sebut dia, akan dibagi secara merata ke enam kabupaten dan kota, kemudian akan didistribusikan kepada setiap masyarakat sesuai dengan jumlah penerima yang telah didata pemerintah setempat.

Selain pendistribusian 10 ribu pohon cabai, Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan dan Perikanan Provinsi Papua Barat Daya akan membangun kerja sama dan koordinasi dengan dinas pertanian di setiap daerah untuk membantu memantau langsung proses penanaman guna memastikan pohon canai itu tumbuh secara baik dan membuahkan hasil yang maksimal.

"Kita setiap bulan akan turun bekerja sama dinas pertanian di setiap wilayah untuk mendampingi, memantau dan membantu para petani itu sehingga cabai yang ditanam bisa menghasilkan," beber dia.

Berkaitan dengan itu, dia berharap kepada setiap lurah dan RT/RW menyisihkan satu lahan untuk dimanfaatkan sebagai lahan cabai, supaya penanaman cabai itu terfokus pada satu wilayah.

"Ini dimaksudkan supaya ada persaingan positif antara setiap lurah, RT/RW yang ada di wilayah itu, dan nanti jika berhasil Pj Gubernur Papua Barat Daya turun untuk memanen cabai," kata dia.

Sebelumnya, Plt Kepala BPS Papua Barat Lasmi menyebutkan bahwa inflasi tertinggi terjadi di dua provinsi yakni Papua Barat adalah Kabupaten Manokwari dengan tingkat inflasi 1,43 persen dan Provinsi Papua Barat Daya adalah Kota Sorong mengalami inflasi sebesar 0,18 persen pada Juli 2023.

Penyumbang terhadap inflasi di Kota Sorong adalah angkutan udara sebesar 0,2403 persen, daging ayam ras 0,0582 persen, ikan cakalang 0,0553, ikan oci 0,0473 persen, dan ikan teri sebesar 0,0357 persen.

Pewarta: Yuvensius Lasa Banafanu

Editor : Evarianus Supar


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2023