Penjabat Gubernur Papua Barat Daya Muhammad Musa'ad mengajak seluruh masyarakat di wilayah itu untuk mengonsumsi makanan lokal sebagai bagian dari upaya pemenuhan gizi sekaligus menurunkan angka stunting.

"Pangan lokal seperti sagu, ubi dan ikan memiliki gizi tinggi, sehingga saya mengajak seluruh masyarakat untuk mengonsumsi pangan lokal untuk pemenuhan gizi supaya terhindar dari stunting," jelas Muhammad Musa'ad di Sorong, Senin.

Selain lebih sehat, kata Musa'ad bahan pangan lokal seperti sagu, jagung, ubi dan ikan sangat mudah ditemukan, sehingga tidak menyibukkan masyarakat untuk mengeluarkan uang tambahan membeli bahan makanan.

"Sagu ada, ubi ada, ikan ada, maka manfaatkan potensi itu untuk kebutuhan rumah tangga," katanya.

Ia mengatakan ajakan mengkonsumsi pangan lokal tersebut bertujuan untuk mencukupi asupan gizi khususnya bagi ibu hamil dan calon pengantin dalam upaya penurunan angka stunting atau kekurangan gizi akut.

"Karena kita sekarang lagi menggalakkan penurunan stunting. Untuk itu, asupan gizi harus sesuai, dan itu tidak perlu pakai nasi, tapi bisa diganti dengan makan lokal lainnya," katanya.

Data Elektronik-Pencacatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (E-PPGBM) per 20 Juli 2023 menyebutkan bahwa Provinsi Papua Barat Daya menduduki urutan ke empat tertinggi prevalensi stunting sebesar 19,9 persen.

"Angka ini masih termasuk tinggi, segala upaya konkret telah dilakukan pemerintah termasuk kerja sama dengan berbagai pihak untuk terlibat di dalam upaya penurunan stunting," tambahnya.

Musa'ad mengatakan penanganan penurunan stunting ini bukan menjadi tanggung jawab pemerintah, melainkan seluruh pihak termasuk masyarakat.

Keterlibatan masyarakat, sebut dia, melalui budaya konsumsi pangan lokal dengan kandungan gizi tinggi, sehingga bisa meminimalisir angka stunting mengalai peningkatan.

Musa'ad mengatakan potensi pangan lokal di Papua Barat Daya sangat melimpah untuk dimanfaatkan secara baik. Karena tersedia dimana-mana tanpa harus dibeli, mudah diperoleh untuk pemenuhan kebutuhan rumah tangga.

"Budaya konsumsi pangan lokal ini harus kembali dipromosikan supaya masyarakat membiasakan diri untuk memanfaatkan pangan lokal sebagai kebutuhan pokok," pinta Musa'ad.

Pewarta: Yuvensius Lasa Banafanu

Editor : Evarianus Supar


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2023