Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sorong, Papua Barat Daya, menetapkan penggunaan Batik Papua bagi seluruh ASN sebagai bagian dari upaya melestarikan budaya dan membangun kecintaan terhadap produk lokal.
 
Penjabat Bupati Sorong Yan Piet Mosso di Sorong, Senin, menjelaskan produk lokal berupa Batik Papua harus dilestarikan supaya tetap eksis dan dikenal pada setiap perubahan zaman.

Salah satu upaya, kata dia, dengan memberikan ruang kepada produk lokal agar tetap eksis adalah melalui penerapan penggunaan Batik Papua bermotif Budaya Suku Moi.
 
"Cara ini merupakan satu upaya kita bagaimana membangun budaya kecintaan produk lokal dan sekaligus melestarikan budaya kita," jelas Yan Piet Mosso.
 
Waktu penggunaan Batik Papua bagi ASN Pemkab Sorong disepakati pada Kamis. Jadi,  kata dia, setiap hari Kamis seluruh ASN dan honorer wajib menggunakan Batik Papua bermotif Budaya Suku Moi.
 
"Karena kita bekerja di Tanah Moi maka wajib hukumnya kita menghargai budaya itu," katanya.
 
Untuk itu Pemkab Sorong akan mengeluarkan regulasi supaya realisasi penerapan penggunaan Batik Papua punya dasar hukum yang jelas.
 
"Kita akan buatkan regulasinya supaya penggunaan batik ini bisa dijalankan secara maksimal oleh setiap ASN dan honorer, setelah itu baru berjalan," katanya.
 
Selain itu ia pun menyarankan kepada seluruh masyarakat di wilayah itu untuk ikut ambil bagian dalam penggunaan Batik Papua.
 
"Masyarakat pun bisa menggunakan Batik Papua sesuai dengan jadwal masing-masing, supaya kita sama-sama membudayakan rasa cinta kita terhadap budaya dan juga ikut melestarikan budaya itu," kata Bupati Yan Piet Mosso.
 

Pewarta: Yuvensius Lasa Banafanu

Editor : Evarianus Supar


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2023