Pembangunan jaringan listrik pada pogram Indonesia Terang di jalur utara Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat, terus percepat.

Pemasangan jaringan oleh PT.PLN (Persero) dilakukan dari dua arah, yakni dari Aisandami, Ibukota Distrik Teluk Duari menuju Sobei serta dari Sobei menuju Kampung Dotir, Distrik Wasior.

Kepala Dinas Perindagkop Teluk Wondama, Ekbertson Karubuy, di Wasior, Selasa, menjelaskan, untuk jalur Aisandami-Sobei pemasangan tiang dan kabel sudah hampir rampung. Sementara dari Sobei ke Dotir, tiang sudah berdiri tinggal menunggu pemasangan kabel.

"Kami sudah terus berkoordinasi dengan PLN, pekerjaan bisa selesai di bulan Mei. Jadi saya harapkan di bulan Agustus kita sudah bisa konek listrik masuk. Mungkin di bulan Agustus,  ulang tahun RI jadi kado ulang tahun lah,“ kata Ekber.

Ia menyebutkan, suplai listrik ke wilayah utara akan menggunakan generator pembangkit milik Pemkab Wondama yang berada di Manopi.  Pemkab sudah menjalin kerja sama dengan PT. PLN Persero untuk mengelola listrik di kota Wasior dan sekitarnya dengan sistem bagi hasil per KWh.

“Itu kegiatan dari APBN yang dilakukan PT.PLN Persero. Kita hanya koordinasi agar bisa lebih cepat. Tapi kita harapkan Agustus sudah bisa konek karena tahun ini juga kita sudah anggarkan pemasangan meteran prabayar," ujar Ekber.

Bupati Teluk Wondama, Bernadus Imburi pada kesempatan sebelumnya bertekad seluruh wilayah di kabupaten ini bisa mengakses penerangan. Selian mendukung pemenuhan kualitas pelayanan dasar, hal ini untuk mendorong pertumbuhan usaha baru bagi masyarakat.

Imburi menargetkan wilayah di pinggiran utara Wasior dan selatan semuaya bisa menikmati listrik pada tahun 2019 ini. Pemkab Wondama akan bekerja keras agar daerah ini menjadi prioritas program penerangan yang dilaksanakan pemerintah pusat.

"Begitu pula di distrik-distrik luar diharapkan melalui program Indonesia Terang, semua kampung bisa terjangkau listrik secara permanen," kata Imburi saat itu.***
 

Pewarta: Zack T Bala

Editor : Key Tokan A


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2019