Ratusan jamaah Muhammadiyah Kabupaten Manokwari, Papua Barat, melaksanakan shalat Idul Fitri 1444 Hijriah di halaman Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Muhammadiyah Manokwari , Jumat pagi.
 
Rangkaian shalat Idul Fitri berlangsung sejak pukul 07.00 WIT yang diawali dengan pembacaan lafaz takbir secara khusyuk oleh seluruh jamaah Muhammadiyah Manokwari.
 
"Pelaksanaan shalat Id tahun 2023 oleh Muhammadiyah Manokwari hanya dipusatkan pada satu lokasi (STIKP)," kata Ketua Pengurus Daerah Muhammadiyah Manokwari Imam Muslih di Manokwari seusai shalat.
 
Ia menjelaskan penyelenggaraan shalat yang dilakukan terpusat pada satu lokasi bermaksud untuk menjaga situasi dan kondisi ibu kota Provinsi Papua Barat tetap kondusif.
 
Hal itu sesuai keputusan seluruh ulama Muhammadiyah Kabupaten Manokwari, sebab terjadi perbedaan dengan pemerintah terkait penentuan 1 Syawal Hari Raya Idul Fitri.
 
"Kalau jamaah yang lain mengikuti ketentuan dari pemerintah," terang dia.

Kendati demikian, Imam mengapresiasi dukungan dari seluruh elemen baik pemerintah daerah, TNI/Polri dan masyarakat setempat sehingga seluruh rangkaian shalat Id berjalan aman dan damai.
 
Jaminan kebebasan dalam melaksanakan shalat memberikan kenyamanan bagi seluruh jamaah Muhammadiyah di Kabupaten Manokwari.
 
"Terima kasih kepada semua pihak yang turut serta membantu terselenggaranya shalat dengan baik," ujar Imam Muslih.
 
Ia kemudian mengimbau kepada seluruh jamaah Muhammadiyah Manokwari ikut berkontribusi memelihara toleransi umat beragama dalam kehidupan sehari-hari.
 
Implementasi sikap persaudaraan harus mampu dijunjung tinggi agar segala perbedaan tidak menimbulkan perselisihan yang dapat merusak keharmonisan hidup bermasyarakat.
 
"Tetap menjalin hubungan kekeluargaan dan persahabatan sesama manusia, sehingga apa yang menjadi perintah Tuhan bisa kita laksanakan," tutur dia.
 
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Papua Barat Luksen Jems Mayor mengajak seluruh umat Islam di provinsi itu tetap menjaga kerukunan antarsesama dengan tidak memperdebatkan perbedaan pelaksanaan 1 Syawal 1444 Hijriah.
 
Perbedaan tersebut merupakan bagian dari keberagaman umat beragama di seluruh Indonesia yang perlu diterjemahkan secara positif demi mewujudkan toleransi hingga masa mendatang.
 
Ia melanjutkan pelaksanaan shalat Idul Fitri 1444 Hijriah bagi umat Islam lainnya digelar pada Sabtu (22/4) sesuai keputusan sidang isbat yang dilakukan oleh Kementerian Agama di Jakarta setelah adanya pemantauan hilal.
 
"Ini dijadikan momentum penting dalam menjaga kebersamaan dan toleransi," ucap Jems Mayor.
 

Pewarta: Fransiskus Salu Weking

Editor : Evarianus Supar


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2023