Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat realisasi ekspor Provinsi Papua Barat pada Februari 2023 sebanyak 240,73 juta dolar Amerika Serikat.
Kepala BPS Papua Barat Maritje Pattiwaellapia saat konferensi pers di Manokwari, Senin, mengatakan ada tiga negara tujuan ekspor Papua Barat terbesar yaitu Tiongkok dengan nilai 135,90 juta dolar Amerika atau 56,46 persen dari total ekspor Papua Barat pada Februari 2023.
Kemudian disusul Korea Selatan yang mencapai 61,78 juta dolar Amerika Serikat (25,66 persen) dan Jepang sebanyak 41,87 juta dolar Amerika Serikat (17,39 persen).
Dengan demikian, pangsa pasar ekspor Papua Barat di kawasan Asia mencapai 240,36 juta dolar Amerika Serikat atau 99,85 persen dari total ekspor.
"Sisanya diekspor ke negara seperti Taiwan, Singapura, Malaysia, Papua Nugini, Perancis, dan Britania Raya," kata Maritje.
Ia menjelaskan, total ekspor Papua Barat sangat dipengaruhi kinerja ekspor komoditas minyak dan gas (migas) dibandingkan non-migas.
Selama Februari 2023, ekspor migas hanya mencapai 239,39 juta dolar Amerika Serikat atau turun 30,83 persen (mtm) dibandingkan Januari 2023 yang mencapai 346,08 juta dolar Amerika Serikat.
Secara tahunan realisasi ekspor Papua Barat, katanya mencapai 240,73 juta dolar Amerika Serikat atau tumbuh 244,08 persen (year on year) dibandingkan Februari 2022 yang hanya 69,96 juta dolar Amerika Serikat.
Total ekspor tahunan itu disumbang oleh ekspor komoditas migas 239,39 juta dolar Amerika Serikat dan nonmigas 1,34 juta dolar Amerika Serikat.
"Ekspor migas naik 235,58 persen (dari 67,70 juta dolar Amerika Serikat pada Februari 2022 menjadi 239,39 juta dolar Amerika Serikat)," jelas Maritje.
Untuk neraca perdagangan, kata Maritje, pada Februari 2023 mengalami surplus 239,07 juta dolar Amerika Serikat.
Hal ini dipengaruhi realisasi nilai ekspor tercatat 240,73 dolar Amerika Serikat lebih tinggi dari realisasi impor yang hanya 1,66 juta dolar Amerika Serikat.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2023
Kepala BPS Papua Barat Maritje Pattiwaellapia saat konferensi pers di Manokwari, Senin, mengatakan ada tiga negara tujuan ekspor Papua Barat terbesar yaitu Tiongkok dengan nilai 135,90 juta dolar Amerika atau 56,46 persen dari total ekspor Papua Barat pada Februari 2023.
Kemudian disusul Korea Selatan yang mencapai 61,78 juta dolar Amerika Serikat (25,66 persen) dan Jepang sebanyak 41,87 juta dolar Amerika Serikat (17,39 persen).
Dengan demikian, pangsa pasar ekspor Papua Barat di kawasan Asia mencapai 240,36 juta dolar Amerika Serikat atau 99,85 persen dari total ekspor.
"Sisanya diekspor ke negara seperti Taiwan, Singapura, Malaysia, Papua Nugini, Perancis, dan Britania Raya," kata Maritje.
Ia menjelaskan, total ekspor Papua Barat sangat dipengaruhi kinerja ekspor komoditas minyak dan gas (migas) dibandingkan non-migas.
Selama Februari 2023, ekspor migas hanya mencapai 239,39 juta dolar Amerika Serikat atau turun 30,83 persen (mtm) dibandingkan Januari 2023 yang mencapai 346,08 juta dolar Amerika Serikat.
Secara tahunan realisasi ekspor Papua Barat, katanya mencapai 240,73 juta dolar Amerika Serikat atau tumbuh 244,08 persen (year on year) dibandingkan Februari 2022 yang hanya 69,96 juta dolar Amerika Serikat.
Total ekspor tahunan itu disumbang oleh ekspor komoditas migas 239,39 juta dolar Amerika Serikat dan nonmigas 1,34 juta dolar Amerika Serikat.
"Ekspor migas naik 235,58 persen (dari 67,70 juta dolar Amerika Serikat pada Februari 2022 menjadi 239,39 juta dolar Amerika Serikat)," jelas Maritje.
Untuk neraca perdagangan, kata Maritje, pada Februari 2023 mengalami surplus 239,07 juta dolar Amerika Serikat.
Hal ini dipengaruhi realisasi nilai ekspor tercatat 240,73 dolar Amerika Serikat lebih tinggi dari realisasi impor yang hanya 1,66 juta dolar Amerika Serikat.
Editor : Evarianus Supar
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2023