Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (Basarnas) Manokwari, Provinsi Papua Barat, menyiagakan seluruh personel dan potensi SAR untuk mengantisipasi bencana alam yang terjadi di wilayah tersebut.

Kepala Kantor Basarnas Manokwari I Wayan Suyatna di Manokwari, Rabu, mengatakan apel siaga bencana dan pengecekan peralatan SAR (search and rescue) rutin dilakukan setiap hari merespon perubahan cuaca belakangan ini.
 
"Kita siagakan personel setiap hari, kita cek peralatan air dan darat," katanya.

Ia menjelaskan jumlah personel Basarnas Manokwari 98 orang, sehingga pelibatan potensi SAR akan mengoptimalkan pelaksanaan operasi kemanusiaan.
 
Potensi SAR yang tersebar di seluruh Papua Barat lebih kurang 500 orang terdiri atas unsur TNI, Polri dan elemen masyarakat.
 
"Kita terus melatih potensi SAR supaya memperkuat pelaksanaan operasi SAR," katanya.
 
Saat ini, kata dia, Basarnas Manokwari telah mendirikan satu pos siaga SAR di Kabupaten Teluk Bintuni dan satu unit siaga SAR di Teluk Wondama.
 
Pos dan unit tersebut memiliki potensi SAR yang dapat dikerahkan jika terjadi bencana alam, kecelakaan laut atau kejadian lainnya.
 
"Mereka selalu siap kapan saja kita butuhkan dalam operasi SAR," katanya.
 
Basarnas, kata dia, terus berkoordinasi dengan stakeholder teknis agar nelayan senantiasa dilengkapi dengan peralatan yang memadai sebelum melaut seperti pelampung, jaket, alat komunikasi, dan kelaikan kapal.
 
Sebab, pelaksanaan operasi SAR selama ini didominasi tingkat kecelakaan laut dengan korban rata-rata adalah nelayan.
 
"Dominasi kecelakaan laut baik itu orang mancing atau nelayan yang hilang," katanya.
 
Basarnas Manokwari akan mendapat tambahan dua rigid inflatable ioat (RIB) untuk membantu operasional pos SAR Teluk Wondama dan Teluk Bintuni pada 2023, katanya.
Ia menjelaskan RIB memiliki ketangguhan dalam mengarungi lautan saat pelaksanaan operasi keselamatan kecelakaan kapal.
 
"Tahun ini kita dapat tambahan dua alut laut mengantisipasi terjadinya kecelakaan kapal," kata I Wayan Suyatna.
 
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Manokwari mengimbau agar masyarakat mewaspadai awan cumulonimbus yang terjadi di wilayah perairan Manokwari hingga Teluk Cendrawasih karena akan menimbulkan angin kencang dan gelombang tinggi 1,25-2,50 meter.
 
Potensi gelombang tinggi tidak hanya terjadi di perairan Manokwari melainkan perairan Raja Ampat bagian utara, perairan utara Biak, perairan Jayapura-Sarmi, dan Samudera Pasifik utara Papua.
 
"Informasi cuaca ini berlaku dari Kamis-Jumat pukul 09.00 WIT," demikian pernyataan BMKG Manokwari.

Pewarta: Fransiskus Salu Weking

Editor : Evarianus Supar


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2023