Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Barat menargetkan Kabupaten Manokwari menjadi lumbung beras, di wilayah tersebut karena memiliki setengah dari total luasan lahan sawah di seluruh Papua Barat .

Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Papua Barat Yacob Fonataba, menyebut luas lahan sawah produktif di Manokwari 2.257 hektare dari total lahan sawah yang berjumlah 5.015 hektare.

"Sebelum ada pemekaran Papua Barat Daya luas lahan kita mencapai 11 ribu hektare, sekarang hanya menyisakan 5.015 yang tersebar di Kabupaten Manokwari, Manokwari Selatan, Teluk Wondama, Teluk Bintuni, Fakfak dan Kaimana," kata Fonataba di Manokwari, Senin.

Khusus di wilayah Kabupaten Manokwari tersebar di Distrik Prafi seluas 908 hektare, Distrik Masni seluas 934 hektare, dan Distrik Sidei seluas 415 hektare.

Untuk memenuhi kebutuhan beras masyarakat Papua Barat yang diperkirakan 577 ribu jiwa, dengan total konsumsi 85 kilogram per orang per tahun, Fonataba menyebutkan kebutuhan total beras sebanyak 49.098 ton per tahun.

"Sementara ketersediaan beras kita baru di angka 30.691 ton sehingga masih ada selisih dan ini yang harus kita genjot. Jika bisa mencukupi kebutuhan tersebut maka Manokwari sebagai lumbung padi bisa terwujud," ujarnya.

Selain Manokwari, daerah pendukung seperti Kabupaten Manokwari Selatan juga diharapkan bisa memberikan dukungan terhadap produksi beras, sehingga Papua Barat tidak lagi bergantung pada daerah lain untuk mencukupi kebutuhan berasnya.

"Kamu juga mendorong kabupaten lain bisa produktif, Seperti Kabupaten Manokwari Selatan yang dulu juga merupakan wilayah produksi padi beras terbesar di Papua Barat," jelasnya.

 

Pewarta: Tri Adi Santoso

Editor : Evarianus Supar


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2023