Warga Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat menyambut antusias kegiatan Pekan Kebudayaan Daerah setempat yang baru pertama kalinya diselenggarakan pada 2022 ini.

Florianus Abo, peserta parade budaya dari peguyuban Flobamora, NTT di Wasior, Rabu, mengatakan penyelenggaraan Pekan Kebudayaan Daerah Teluk Wondama menjadi sarana yang baik menunjukkan budaya dan tradisi asli masyarakat setempat agar semakin dikenal banyak orang.

Selain itu, ajang tersebut menjadi wahana bagi komunitas daerah dari luar Papua untuk memperkenalkan budaya dan tradisi masing-masing kepada warga setempat.

"Kami dari Kerukunan Keluarga Flobamora berharap di Wondama harus lebih banyak dan lebih sering dibuat kegiatan budaya supaya kita dari daerah lain bisa kenal budaya orang Wondama, juga sebaliknya. Kegiatan yang positif ini sangat bagus kalau berkelanjutan," katanya.

Penyelenggaraan Pekan Kebudayaan Daerah Kabupaten Teluk Wondama Tahun 2022 berlangsung selama tiga hari, dibuka sejak Senin (28/11) petang hingga Rabu ini.

Ketua Panitia Pekan Kebudayaan Daerah Teluk Wondama Yefta Siregar menyebut kegiatan tersebut diisi beragam atraksi budaya dan kearifan lokal masyarakat asli Teluk Wondama, seperti tarian adat, tarian kreasi, suling tambur, dan cerita rakyat Wondama.

Beberapa tradisi asli, seperti tokok sagu, pengolahan makanan tradisional dari buah hitam, dan beberapa kearifan lokal dari suku-suku di Wondama juga turut ditampilkan.

"Kami mengharapkan kegiatan ini mampu menarik pengunjung hingga kurang lebih 2.000 orang," kata dia.
 
Warga Flobamora, NTT ikut meramaikan karnaval budaya dalam rangka Pekan Kebudayaan Daerah Kabupaten Teluk Wondama Tahun 2022. (ANTARA/HO-Zack Tonu B)


Pekan Kebudayaan Daerah Teluk Wondama Tahun 2022 diawali dengan karnaval budaya Nusantara yang diikuti oleh berbagai peguyuban daerah dari seluruh Indonesia di Kabupaten Teluk Wondama, antara lain Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS), Sulawesi Utara (KKSU), Sulawesi Tenggara (KKST), Flobamora (NTT), Kerukunan Keluarga Batak, Ikatan Keluarga Jawa (IKJ), dan berbagai daerah di Tanah Papua.

Karnaval dimeriahkan dengan pawai kendaraan hias yang menampilkan maskot maupun hal-hal unik dari setiap daerah, dilanjutkan dengan parade pakaian adat di mana masing-masing peserta menampilkan pakaian adat serta atribut khas daerah masing-masing.

Parade juga disemarakkan dengan atraksi, seperti tari-tarian, marching band, dan kesenian daerah lainnya.

Beragam atraksi budaya itu menjadi hiburan gratis bagi warga Kota Wasior dan sekitarnya. Mereka menyambut dengan antusias acara itu di sepanjang rute yang dilalui peserta hingga finis di Taman Masasoya Topai Wasior yang merupakan lokasi pelaksanaan Pekan Kebudayaan Daerah.
 
Bupati Teluk Wondama Hendrik Mambor menyebut parade budaya yang melibatkan berbagai suku dan komunitas itu memperlihatkan warna-warni keberagamaan di Kabupaten Teluk Wondama.

Dia mengharapkan melalui momentum tersebut, terbangun kolaborasi di antara semua komunitas suku Nusantara bersama dengan warga lokal Wondama.

"Ini adalah bukti bahwa kita bersatu padu, saling berkolaborasi dalam melestarikan seni budaya Teluk Wondama," ucap dia.
 

Pewarta: Zack Tonu B

Editor : Evarianus Supar


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2022