Pemerintah Kabupaten Sorong, Papua Barat memberikan bantuan sebanyak 10 ekor sapi bagi peternak orang asli Papua sebagai upaya pengendalian inflasi di daerah.

Bupati Sorong Yan Piet Mosso di Sorong, Rabu, mengatakan bahwa pengendalian inflasi saat ini menjadi fokus pemerintah dari pusat hingga daerah di seluruh Indonesia.

Menurut dia, dampak inflasi yang terjadi hingga daerah mengharuskan pemerintah bersikap dan mengambil langkah cepat untuk dapat mengendalikan dampak negatif dari inflasi.

Oleh karena itu, salah satu langkah penanganan inflasi yang dilakukan adalah penguatan peternak orang asli Papua dengan memberikan bantuan sapi untuk dipelihara.

Bantuan tersebut dengan memanfaatkan dana Otonomi Khusus tahun 2022 sebagai upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat asli Papua, mengingat terdapat potensi kenaikan inflasi akibat kenaikan harga BBM.

Pemberian bantuan sosial ini pula sebagai bukti bahwa pemerintah selalu hadir untuk menjawab kesulitan yang dihadapi oleh masyarakat.

"Bantuan tunai ini diharapkan dapat menjawab kebutuhan sehari-hari serta menambah penghasilan para peternak orang asli Papua," katanya.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sorong, Heny Nauw yang memberikan keterangan terpisah, menjelaskan program ini memanfaatkan dana Otonomi Khusus, dengan jumlah 20 kelompok ternak, dimana masing-masing kelompok mendapat 10 ekor sapi ternak.

Sebanyak 20 kelompok peternak Asli Papua yang tersebar di Distrik Aimas lima kelompok peternak, dua kelompok di distrik Mariat dan Makbon, tiga kelompok di distrik Mayamuk dan di Distrik Moisigin, satu kelompok masing untuk Distrik Klamono, Klasafet, Malabotom, Salawati dan Konhir..

Pewarta: Ernes Broning Kakisina

Editor : Evarianus Supar


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2022