Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (DPPO) Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat mengharapkan masyarakat setempat memberikan dukungan penuh terhadap upaya perbaikan mutu pendidikan, terutama di daerah yang cukup jauh dari perkotaan.

Kepala DPPO Teluk Wondama Jonatan Sembiring di Wasior, Kamis, mengatakan, jajarannya langsung merespon setiap laporan dan keluhan masyarakat soal adanya sejumlah sekolah yang tidak aktif menggelar pembelajaran, salah satunya di SD YPK Yende, Distrik Roon.

Menyikapi kondisi itu, pada Selasa (8/11), Sembiring mencopot Karel Yosias Manupapami dari jabatan sebagai Kepala SD YPK Yende dan menggantikannya dengan pejabat baru yaitu Filep P Rosres.

Prosesi serah terima jabatan Kepsek SD YPK Yende dilakukan langsung di Kampung Yende disaksikan Jonatan Sembiring bersama warga dan aparat keamanan setempat.

Ia menegaskan pergantian Kepsek SD YPK Yende merupakan bagian dari evaluasi DPPO Teluk Wondama terkait kondisi sekolah itu selama kurun waktu satu tahun terakhir. Pergantian Kepsek juga menindaklanjuti keinginan Pemerintah Kampung Yende dan Kampung Mena bersama komite sekolah setempat.

“Pergantian ini bukan karena suka atau tidak suka. Bukan karena senang atau tidak senang, tapi tujuan utama dari proses ini adalah supaya pembelajaran di SD YPK Yende makin lebih baik," ujar Sembiring.

Ia berharap para orang tua siswa maupun aparat kampung, distrik serta petugas keamanan setempat memberikan dukungan kepada pejabat kepala sekolah yang baru agar bisa betah bertugas.

"Sementara ini belum ada rumah guru, jadi mungkin bisa ditempatkan di rumah yang kosong atau rumah-rumah penduduk yang bisa dimanfaatkan agar kepala sekolah yang baru bisa menetap dan melaksanakan tugas dengan baik," pesannya.
Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Teluk Wondama Jonatan Sembiring menyerahkan fasilitas laptop dan perangkat pendukung lainnya untuk menunjang pembelajaran di SD YPK Yende, Distrik Roon. (ANTARA/HO-Zack Tonu B)

Guna mendukung pembelajaran di SD YPK Yende, DPPO Teluk Wondama menyerahkan satu paket peralatan teknologi informasi berupa laptop dan perangkat pendukung lainnya.

Fasilitas itu diharapkan dapat digunakan para siswa untuk belajar komputer.

"Ini bukan untuk guru atau kepala sekolah tapi digunakan dalam pembelajaran di sekolah," ujar mantan Kepala SMA Negeri 01 Wondama itu.

SD YPK Yende sebelumnya mengalami kevakuman proses belajar mengajar selama lebih kurang satu tahun.

Ruang kelas yang masih dalam proses pembangunan, guru yang terbatas serta kurang aktifnya kepala sekolah diklaim menjadi penyebab aktivitas pendidikan di SD tersebut tidak berjalan normal selama ini.

Pewarta: Zack Tonu B

Editor : Evarianus Supar


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2022