Balai Diklat Industri (BDI) Makassar Kementerian Perindustrian melatih sebanyak 30 warga kabupaten Sorong, Provinsi Papua Barat mengolah rumput laut menjadi berbagai jenis makanan.
Kepala Balai Diklat Industri Makassar, Bagus Herry di Sorong, Selasa, mengatakan bahwa pelatihan yang diadakan di Sorong pada 11-17 Oktober 2022 merupakan program yang didorong oleh anggota DPR RI daerah pemilihan Papua Barat Rico Sia.
Dia mengatakan, selama pelatihan para peserta diajarkan cara-cara mengolah rumput laut menjadi berbagai jenis makanan seperti mie instan, jelly atau agar-agar dan pangan lainnya sesuai kebutuhan pasar.
Selain itu, peserta juga diajarkan cara merawat dan menjaga kesehatan alat-alat produksi, serta bagaimana cara menghitung modal produksi hingga penentuan harga produk.
Peserta tidak hanya mendapatkan materi dan praktek selama pelatihan tetapi juga mengikuti uji kompetensi untuk mendapatkan sertifikat kerja.
Pelatihan ini, kata dia, sesuai dengan harapan pemerintah pusat dalam hal ini Presiden yang menginginkan agar Indonesia tidak hanya mengekspor bahan mentah rumput laut, tetapi juga mampu mengolahnya menjadi produk pangan yang dapat dipasarkan dengan nilai tinggi.
Bagus Herry mengatakan setelah dari Sorong, berikutnya Balai Diklat Industri Makassar akan memberikan pelatihan serupa di Kabupaten Nabire dan Wamena di Provinsi Papua.
Anggota DPR RI, Rico Sia yang memberikan keterangan terpisah, berharap agar 30 peserta pelatihan tersebut mengikuti materi dengan baik sehingga dapat menguasai ilmu yang diberikan oleh pelatih sehingga bisa membuka usaha sendiri.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2022
Kepala Balai Diklat Industri Makassar, Bagus Herry di Sorong, Selasa, mengatakan bahwa pelatihan yang diadakan di Sorong pada 11-17 Oktober 2022 merupakan program yang didorong oleh anggota DPR RI daerah pemilihan Papua Barat Rico Sia.
Dia mengatakan, selama pelatihan para peserta diajarkan cara-cara mengolah rumput laut menjadi berbagai jenis makanan seperti mie instan, jelly atau agar-agar dan pangan lainnya sesuai kebutuhan pasar.
Selain itu, peserta juga diajarkan cara merawat dan menjaga kesehatan alat-alat produksi, serta bagaimana cara menghitung modal produksi hingga penentuan harga produk.
Peserta tidak hanya mendapatkan materi dan praktek selama pelatihan tetapi juga mengikuti uji kompetensi untuk mendapatkan sertifikat kerja.
Pelatihan ini, kata dia, sesuai dengan harapan pemerintah pusat dalam hal ini Presiden yang menginginkan agar Indonesia tidak hanya mengekspor bahan mentah rumput laut, tetapi juga mampu mengolahnya menjadi produk pangan yang dapat dipasarkan dengan nilai tinggi.
Bagus Herry mengatakan setelah dari Sorong, berikutnya Balai Diklat Industri Makassar akan memberikan pelatihan serupa di Kabupaten Nabire dan Wamena di Provinsi Papua.
Anggota DPR RI, Rico Sia yang memberikan keterangan terpisah, berharap agar 30 peserta pelatihan tersebut mengikuti materi dengan baik sehingga dapat menguasai ilmu yang diberikan oleh pelatih sehingga bisa membuka usaha sendiri.
Editor : Evarianus Supar
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2022